Nvidia Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia, Salip Microsoft

Jessica Gabriela Soehandoko
Rabu, 19 Juni 2024 | 09:30 WIB
Ilustrasi logo Nvidia yang berada pada sebuah data center Nvidia/dok. Nvidia
Ilustrasi logo Nvidia yang berada pada sebuah data center Nvidia/dok. Nvidia
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Nvidia menjadi perusahaan yang paling berharga di dunia dan menggantikan Microsoft, karena perusahaan prosesor tersebut memainkan peran penting dalam perebutan dominasi teknologi kecerdasan buatan (AI)

Saham Nvidia naik 3,5% menjadi US$135,58, meningkatkan kapitalisasi pasarnya menjadi US$3.335 triliun atau sekitar Rp54 kuadriliun, beberapa hari setelah menyalip pembuat iPhone Apple, dan menjadikan Nvidia menjadi perusahaan yang paling bernilai kedua. 

Kenaikan luar biasa dalam nilai pasar Nvidia selama setahun terakhir telah menjadi simbol dari kegilaan Wall Street yang didorong oleh optimisme munculnya teknologi AI. 

Namun, sementara reli Nvidia telah membantu mendorong indeks S&P 500 dan Nasdaq ke level tertinggi baru, ada kekhawatiran di kalangan investor bahwa optimisme yang berlebihan terhadap AI akan hilang, jika munculnya tanda-tanda perlambatan dalam belanja teknologi. 

“Ini adalah pasar Nvidia; kami semua hanya memperdagangkannya,” jelas kepala strategi pasar di Interactive Brokers, Steve Sosnick, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (19/6/2024). 

Menurut data LSEG, Nvidia kini menjadi perusahaan yang paling banyak diperdagangkan di Wall Street, dengan perputaran harian rata-rata mencapai US$50 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan sekitar US$10 miliar masing-masing untuk Apple, Microsoft, dan Tesla.

Kemudian, perusahaan pembuat chip ini kini menyumbang sekitar 16% dari seluruh perdagangan di perusahaan-perusahaan S&P 500.

Sepanjang tahun ini, saham Nvidia juga meningkat hampir tiga kali lipat, dibandingkan dengan kenaikan sekitar 19% pada saham Microsoft, dengan permintaan untuk prosesor terbaiknya melebihi pasokan.

Adapun, Microsoft, Meta Platforms dan pemilik Google yakni Alphabet telah berlomba-lomba untuk mengembangkan kemampuan komputasi AI mereka, dan menambahkan teknologi tersebut dalam layanan mereka. 

Selera yang tak terpuaskan untuk prosesor AI Nvidia, yang dipandang jauh lebih unggul daripada penawaran pesaing, telah membuat mereka kekurangan pasokan.

banyak investor melihat Nvidia sebagai pemenang terbesar hingga saat ini dari lonjakan pengembangan AI.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper