Percepat Transformasi Jadi AI Native TechCo, Indosat Gandeng Google Cloud

Redaksi
Jumat, 14 Juni 2024 | 09:51 WIB
Karyawan beraktivitas di dekat logo Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) di Jakarta, Senin (5/2/2024). JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di dekat logo Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) di Jakarta, Senin (5/2/2024). JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison dan Google Cloud melanjutkan kerja sama strategis jangka panjang dengan tujuan mempercepat transformasi Indosat dari perusahaan telekomunikasi menjadi AI Native TechCo.

AI Native TechCo merupakan konsep sebuah perusahaan teknologi yang mengadopsi AI dalam lini operasional dan komersial. Peran kecerdasan buatan melekat kuat dalam perusahaan AI Native TechCo.

Kolaborasi ini akan menggabungkan dataset dan kemampuan konektivitas Indosat dengan AI stack terpadu milik Google Cloud untuk memberikan pengalaman terbaik kepada lebih dari 100 juta pelanggan Indosat, serta solusi AI bagi perusahaan dan AI generatif (GenAI) untuk bisnis, serta konsumen di seluruh Indonesia. 

Presiden Direktur and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan seiring dengan upaya Indonesia untuk melangkah ke era digital, perusahaan berkomitmen pada tujuan besar Indosat untuk memberdayakan masyarakat dengan menyediakan perangkat dan teknologi mutakhir yang dibutuhkan untuk kemajuan bisnis dan individu. 

“Kolaborasi kami dengan Google Cloud bukan hanya menjadi tonggak penting bagi Indosat, tetapi juga sebagai langkah signifikan dalam misi kami untuk bertransformasi menjadi AI Native TechCo,” kata Vikram dalam siaran pers, Jumat (14/6/2024). 

Dia mengatakan lewat kerja sama strategis ini perusahaan akan memanfaatkan potensi penuh dari cloud dan AI untuk mendorong inovasi, menciptakan peluang baru, dan menggerakkan ekonomi digital Indonesia ke depan.

CEO Indosat Vikram Sinha
CEO Indosat Vikram Sinha
 

Sementara itu, Vice President Asia Pasifik Google Cloud Karan Bajwa mengatakan inisiatif ini tidak hanya akan menunjukkan kekuatan transformasional AI dalam telekomunikasi, tetapi juga menjadi cetak biru bagi sektor lain yang ingin memanfaatkan teknologi ini. 

“Adopsi awal arsitektur cloud-native dan platform analitik data AI oleh Indosat menunjukkan pendekatan berpikir ke depan,” kata Karan. 

Sekadar informasi, dalam kerja sama ini, Indosat dan Google Cloud berkolaborasi menginisiasi inovasi dalam menghasilkan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan pasar di Indonesia. 

Dari sisi modernisasi layanan pelanggan, keduanya akan menghadirkan solusi Contact Center AI yang membekali agen customer service dengan kemampuan GenAI untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas kinerja mereka. 

Solusi ini akan menyediakan transkripsi panggilan langsung, rekomendasi tanggapan berdasarkan wawasan dari basis pengetahuan dan analisis percakapan real-time, serta analisis sentimen pascapanggilan, yang menghasilkan penyelesaian pertanyaan pelanggan yang lebih cepat, akurat, dan efektif. 

Kolaborasi juga akan melahirkan solusi Agen AI dengan kemampuan multimodal dan multibahasa yang mempromosikan penawaran relevan berdasarkan profil dan kebutuhan spesifik pelanggan. 

Terintegrasi dengan sistem manajemen hubungan pelanggan dan sistem manajemen konten, agen ini akan membantu pemasar dengan mengidentifikasi prospek bernilai tinggi, menghasilkan konten kaya (seperti teks, gambar, dan video), serta berinteraksi dengan pelanggan di berbagai saluran melalui penawaran dan pesan yang dipersonalisasi.

Indosat dan Google Cloud juga akan menghadirkan model dan alat machine learning (ML) khusus yang dilatih dengan dataset operasional Indosat yang besar, memungkinkan berbagai industri mengambil keputusan berdasarkan data terkait pemilihan lokasi optimal untuk ekspansi strategis hingga mengoptimalkan manajemen dan pemeliharaan aset berdasarkan data lokasi dan kondisi real-time. 

“Indosat juga akan memanfaatkan teknologi ini untuk mengidentifikasi area dengan potensi pertumbuhan tinggi namun memiliki keterbatasan cakupan jaringan, sehingga membantu merumuskan keputusan strategis dalam menjembatani kesenjangan digital antara komunitas perkotaan dan terpencil,” kata Vikram.

Dari sisi jaringan, sistem yang dapat teroptimalisasi secara mandiri dengan dukungan model ML khusus dan multimodal untuk memprediksi Return on Investment (ROI) dari investasi modal; mengurangi konsumsi energi; mengoptimalkan desain dan pemanfaatan aset; serta mendeteksi dan menyelesaikan masalah secara proaktif. 

Solusi ini menghasilkan penghematan biaya, operasi yang berkelanjutan, dan peningkatan keandalan layanan. Sebagai contoh, AI dapat secara dinamis menyesuaikan tingkat daya menara seluler pada periode normal, membantu teknisi lapangan mendiagnosis dan menyelesaikan gangguan dengan cepat berdasarkan masukan verbal dan visual mereka, serta mengalihkan trafik jaringan untuk menghindari komponen yang rusak saat perbaikan sedang dilakukan. 

“Selain itu, kerja sama ini akan meningkatkan produktivitas proses pengembangan TI Indosat, memungkinkan pembuatan, penyelesaian, dan pemecahan masalah kode untuk menghasilkan produk dan layanan perangkat lunak yang andal,” kata Vikram. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper