Internet Starlink Bisa Langsung ke HP, Simak Kekurangan dan Kelebihannya!

Rika Anggraeni
Senin, 3 Juni 2024 | 12:14 WIB
Logo Starlink pada salah satu satelit orbit rendah/dok. tangkapan layar SpaceX
Logo Starlink pada salah satu satelit orbit rendah/dok. tangkapan layar SpaceX
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — SpaceX berencana mengeluarkan smartphone yang dapat terhubung dengan internet internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk. Jika tidak ada halangan, produk terseubut akan hadir pada musim gugur tahun ini atau September 2024. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan Starlink direct to cell.

Rencana perusahaan tersebut disebutkan dalam pengajuan yang diajukan kepada Komisi Komunikasi Federal (FCC).

Dikutip dari laman resmi Starlink pada Senin (3/6/2024). Starlink dengan kemampuan direct to cell memungkinkan akses di mana-mana untuk mengirim SMS, menelepon, dan menjelajah di mana pun pengguna berada di darat, danau, atau perairan pesisir.

Layanan direct to cell milik Elon Musk ini juga akan menghubungkan perangkat IoT dengan standar LTE umum.

Dalam laman resminya tercantum bahwa akses suara, data, dan IOT di layanan Starlink direct to cell akan mulai dilakukan pada 2025 mendatang, tepatnya satu tahun lagi.

“Kampanye peluncuran Starlink Direct to Cell segera digelar,” demikian seperti yang dikutip dari dalam laman resmi Starlink.

Starlink menjelaskan bahwa layanan direct to cell dapat berfungsi dengan ponsel LTE yang sudah ada dengan mengarahkan ponsel ke arah langit. Dengan demikian, pengguna tidak perlu lagi menggunakan perangkat keras atau aplikasi khusus.

“Direct to Cell memungkinkan konektivitas di daerah terpencil, membuat pelanggan merasa tenang saat sangat membutuhkan layanan,” tambahnya.

Dilansir dari SignalBoosters pada Senin (3/6/2024), satelit yang dirancang untuk Starlink direct to cell berbeda dengan yang digunakan untuk konektivitas internet.

Satelit generasi kedua Starlink dari SpaceX ini akan dilengkapi dengan antena besar yang akan meniru menara sel T-Mobile, namun dari luar angkasa.

Untuk memastikan satelit dapat mendeteksi dan mengirimkan sinyal kuat dari luar angkasa, mereka dilengkapi dengan silikon kustom inovatif, penerima radio yang sangat sensitif, pemancar daya tinggi, dan perangkat lunak yang canggih.

Satelit ini dirancang untuk menggunakan protokol LTE/4G standar. Dibandingkan dengan 5G, sinyal LTE/4G memiliki jangkauan yang lebih luas, yang merupakan keharusan untuk sinyal seluler yang berasal dari satelit yang terletak ratusan kilometer di atas permukaan Bumi.

Bahkan, Elon Musk mengklaim bahwa satelit akan mentransmisikan langsung ke ponsel seluler dan menghilangkan zona mati atau daerah terpencil di seluruh dunia.

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper