Bisnis.com, JAKARTA - OneWeb, perusahaan penyedia layanan satelit orbit rendah pesaing Starlink, berupaya untuk mengusai pasar internet di Tanah Air. Bekerja sama dengan PT Dwi Tunggal Putra (DTP), OneWeb mengincar pasar korporasi atau enterprise.
Direktur DTP Michael Alifen mengatakan dalam memberikan layanan perusahaan menawarkan harga yang berbeda dengan Starlink. Pasalnya, produk BuanterOne yang menggunakan akses internet satelit LEO OneWeb menyasar segmen B2B dan layanan Enterprise solution.
Michael tidak menjelaskan detail tarif layanan untuk segmen B2B, tetapi dipastikan cukup menarik.
“Kami melihat bahwa pasar yang menjadi fokus BuanterOne akan berbeda dengan pasar Starlink yang lebih ke arah B2C, direct ke retail/consumer broadband,” kata Michael kepada Bisnis, Selasa (28/5/2024).
Michael juga mengatakan bahwa BuanterOne akan lebih mengarah kepada kebutuhan korporasi dan/atau pemerintahan dengan keunggulan yaitu pengelolaan data di dalam negeri.
“Dimana keamanan data dan jaringan lebih diutamakan ketimbang koneksi internet pada umumnya,” kata Michael.
Sebelumnya, pada Desember 2023 DTP mengungkapkan sudah ada sekitar 10 ISP nasional yang menyatakan ketertarikannya untuk menggunakan layanan OneWeb.
“Saat ini sudah ada sekitar 10 ISP nasional yg menyatakan minat, dan untuk harga mungkin menunggu nanti pada saat kami umumkan,” ujar Chief Commercial Officer DTP, Edi Sugianto kepada Bisnis, Selasa (12/9/2023).
Edi mengaku untuk komersialisasi layanan OneWeb dari DTP yang bernama BuanterOne baru ditargetkan akan dilakukan pada kuartal I/2024.
Lebih lanjut, Edi mengatakan cara untuk berlangganan BuanterOne bisa melalui website resmi BuanterOne atau melalui mitra-mitra lokal yang ada di seluruh Indonesia.
OneWeb memiliki 634 satelit yang selalu mengelilingi bumi. Sekitar 18 satelit dari jumlah tersebut, mengorbit di atas Indonesia. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan starlink yang saat ini mencapai 5.900 satelit.
BuanterOne milik DTP dan OneWeb ini merupakan satelit orbit rendah yang diklaim memiliki latensi 70 milidetik dengan kecepatan maksimum 195mbps.
Adapun di Indonesia sendiri, pemain satelit orbit rendah hanyalah DTP dan Telkom yang berkolaborasi dengan Starlink, satelit milik Elon Musk.
Edi Sugianto mengatakan saat ini sudah ada 12-16 satelit OneWeb yang terbang di atas Indonesia. Satelit-satelit LEO OneWeb ini pun sudah rata tersebar di seluruh wilayah Indonesia, baik darat maupun lautan.
Dengan jumlah tersebut, kata Edi, perusahaan dapat memberikan internet hingga daerah pelosok.