Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. (EXCL) memberikan kabar terbaru terkait rencana pengambilalihan bisnis fixed broadband (FBB) milik PT Link Net Tbk. (LINK) atau Linknet senilai Rp1,87 triliun.
Head of External Communications XL Axiata Henry Wijayanto mengatakan bahwa pengambilalihan bisnis FBB dari Link Net ke XL Axiata dilakukan secara bertahap sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.
“Termasuk penyelenggaraan RUPS Independen Link Net yang dilaksanakan sesuai dengan pengumuman RUPS [rapat umum pemegang saham] perseroan, yaitu 28 Juni 2024,” kata Henry kepada Bisnis, Senin (27/5/2024).
Henry menuturkan bahwa pengambilalihan bisnis FBB Link Net ke XL Axiata merupakan bagian dari sinergi bersama untuk menfokuskan XL Axiata sebagai ServeCo dan Link Net sebagai FibreCo. Dia pun menjelaskan bahwa rencana pengambilalihan ini jauh sebelumnya pengumuman rencana merger XL Axiata dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN).
“Yang sudah direncanakan sebelumnya, jauh sebelum pengumuman rencana merger XL Axiata dengan Smartfren disampaikan secara resmi oleh Axiata,” ujarnya.
Emiten telekomunikasi bersandi saham EXCL itu melihat penetrasi layanan FBB saat ini masih relatif kecil di Indonesia jika dibandingkan dengan sebagian negara di kawasan Asia Tenggara.
“Hal tersebut tentu menjadi peluang yang besar untuk XL Axiata dan Link Net dapat mengembangkan produk dan layanan terbaik yang akan dapat mendorong minat masyarakat, serta untuk mendukung upaya XL Axiata menjadi operator konvergensi terdepan di Indonesia,” terangnya.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), EXCL dan LINK telah menandatangani perjanjian pengalihan bisnis B2C pada 22 Mei 2024. Bisnis B2C ini mencakup setiap dari bisnis internet service provider (ISP), bisnis IPTV, dan bisnis PayTV, termasuk layanan yang berkaitan dengan penyimpanan cloud, permainan, dan pelanggan rumah pintar (smart homes customers) milik Linknet.
“Perseroan [XL Axiata] bermaksud untuk membeli dan mengambil alih dari Linknet, dan Linknet bermaksud untuk menjual dan mengalihkan, semua hak dan kepentingan dalam, dari dan atas ServeCo, sesuai dengan syarat dan ketentuan Perjanjian Pengalihan Usaha,” demikian yang tercantum dalam keterbukaan informasi.
Dalam prosesnya, Linknet akan menjual, mengalihkan, dan menyerahkan kepada XL Axiata. Selanjutnya, emiten bersandi saham EXCL itu akan membeli dan menerima pengalihan dan penyerahan dari Linknet, seluruh hak dan kepentingan dalam, dari, dan atas ServeCo.
Kemudian, harga pembelian akan dibayarkan oleh XL Axiata kepada Linknet secara tunai pada tanggal penyelesaian.
XL Axiata dan Linknet juga telah menandatangani perjanjian layanan induk. Linknet pun setuju untuk memasang, mengintegrasikan, dan menyewakan jaringan HFC/FTTH dan/atau fasilitas kepada XL Axiata.
Serta, menyediakan layanan HFC/FTTH sesuai dengan spesifikasi teknis, tingkat layanan, dan persyaratan kepatuhan yang ditetapkan dalam perjanjian layanan induk.
“Total pembayaran yang harus dibayar oleh Perseroan [XL Axiata] sebagai harga pembelian berdasarkan Perjanjian Pengalihan Usaha sebesar Rp1.875.000.000.000 [Rp1,87 triliun],” ungkapnya.
EXCL menjelaskan alasan pengambilalihan bisnis B2C Linknet ini dilakukan karena melihat pasar layanan Fixed Broadband (FBB) dan Fixed Mobile Convergence (FMC) memiliki peluang bisnis yang sangat besar.