XL Axiata Berharap Harga Dasar Lelang 700 MHz Terjangkau, Kemahalan Mundur?

Rika Anggraeni
Kamis, 25 April 2024 | 16:23 WIB
Teknisi melakukan pemeliharaan perangkat BTS (Base Transceiver Station) di sebuah tower seputaran Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Kota Medan – Tanjung Pura yang berada di Desa Payabakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Senin (25/3)/dok. XL Axiata
Teknisi melakukan pemeliharaan perangkat BTS (Base Transceiver Station) di sebuah tower seputaran Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Kota Medan – Tanjung Pura yang berada di Desa Payabakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Senin (25/3)/dok. XL Axiata
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. (EXCL) meminta agar reserve price lelang spektrum frekuensi 700MHz dan 26 GHz dapat terjangkau dari tahun sebelumnya. Perusahaan mempertimbangkan untuk ikut jika reserve price yang ditetapkan pemerintah terlalu tinggi. 

Reserve Price atau Harga Dasar Penawaran adalah harga minimum dari setiap blok pita spektrum frekuensi yang menjadi objek lelang yang dapat diterima oleh Negara dan menjadi batasan harga bagi peserta lelang untuk melakukan penawaran harga.

Affordable, yang lebih terjangkaulah, makin rendah makin baik,” kata Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O. Baasir saat ditemui di Kantor XL Axiata, Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Untuk diketahui, pada lelang sebelumnya di pita 2,1 GHz, untuk 2x5 MHz (satu blok) bekas pita frekuensi bekas Indosat, Telkomsel selaku pemenang membayar Rp605 miliar. Dengan nilai tersebut, maka diperkirakan harga reserve price tidak jauh berbeda.

Sementara itu, Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini menyatakan bahwa pihaknya siap mengikuti lelang spektrum frekuensi. Operator telekomunikasi bersandi saham EXCL itu juga telah menyiapkan dana untuk aksi lelang ini.

Dian mengatakan kehadiran spektrum baru dibutuhkan karena perusahaan saat ini hanya menggenggam setengah dari spektrum operator pada umumnya.

XL Axiata mengoperasikan 45 MHz untuk uplink dan 45 MHz untuk downlink, total ada 90 MHz, dengan pita frekuensi 1,9 GHz dan 2,1 GHz digunakan untuk 5G. 

Sementara itu, Telkomsel sebagai pemimpin pasar, menggunakan spektrum frekuensi sebesar  72,5 MHz untuk uplink (upload), 72,5 MHz untuk downlink (download), dan 50 MHz untuk 5G NR. Total keseluruhan spektrum yang digunakan adalah 145 MHz+50 MHz.  

Dian menyebut bahwa XL Axiata sangat berharap lelang spektrum frekuensi ini bisa dilaksanakan. Sebab, tambah dia, XL Axiata sangat membutuhkannya dan telah menyiapkan dana untuk pergelaran aksi ini.

“Tetapi tentu saja tergantung nanti harganya, karena kalau misalnya reserved price-nya terlalu tinggi dan ternyata perhitungan tidak mendukung, artinya secara bisnis nggak memungkinkan,” tamna.

Terpisah, Head of External Communications XL Axiata Henry Wijayanto mengatakan bahwa XL Axiata berminat mengikuti lelang tersebut karena frekuensi merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.

“Untuk penetapan harga reserved price, kami berharap adanya harga lelang frekuensi yang lebih terjangkau,” kata Henry kepada Bisnis.

Henry mengatakan bahwa dengan lebar pita frekuensi yang tersedia, diharapkan dapat dialokasikan kepada seluruh operator seluler dengan harga yang rasional yang mempertimbangkan seluruh kewajiban pembayaran biaya hak penggunaan pita frekuensi yang dilakukan oleh operator seluler untuk memberikan nilai ekonomi yang lebih besar kepada masyarakat.

“Frekuensi 700 MHz dapat meningkatkan jangkauan layanan maupun kualitas layanan yang diterima oleh pelanggan dalam bentuk peningkatan kecepatan broadband,” tuturnya.

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper