Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan milik Elon Musk, SpaceX meminta izin kepada pihak berwenang untuk memperluas pengujian sistem seluler Starlink di luar Amerika Serikat (AS), termasuk Kanada, Australia, dan Jepang.
Dilansir dari PCMag, Jumat (12/4/2024), SpaceX telah meminta otoritas sementara khusus dari Komisi Komunikasi Federal (FCC), menurut pengajuan peraturan baru. Tujuannya adalah menguji teknologi seluler Starlink di luar AS selama 180 hari mulai 1 Mei.
Selama pengujian, SpaceX akan memancarkan konektivitas internet dari satelit 'Direct to Cell' milik perusahaan ke telepon yang tidak dimodifikasi di darat.
Adapun di AS, SpaceX berencana menghadirkan broadband melalui AT&T. Namun, di tempat lain, SpaceX telah menjalin kemitraan dengan operator lokal dengan tujuan menggunakan spektrum radio berlisensi mereka untuk mengirim data internet ke telepon pelanggan.
Sementara itu, SpaceX telah mencapai kesepakatan dengan tujuh operator, termasuk Rogers di Kanada, Optus di Australia, dan KDDI di Jepang.
Pengajuan FCC perusahaan juga mencatat bahwa pihaknya dapat memperluas pengujian Starlink seluler ke empat pasar lain, termasuk Selandia Baru, Chili, Peru, dan Swiss. Namun, di setiap negara, SpaceX juga perlu mendapatkan otorisasi dari pemerintah daerah terkait sebelum pengujian dapat dimulai.
“Pengujian kemungkinan akan berlanjut sampai SpaceX menerima otoritas komersial untuk memberikan cakupan tambahan dari luar angkasa dari komisi dan pemerintah daerah terkait,” ungkap SpaceX dalam pengajuan FCC.
Permintaan tersebut muncul 2 minggu setelah perusahaan menerima izin FCC untuk memperluas pengujian Starlink seluler di AS, termasuk melakukan uji coba di seluruh negara bagian di California, Washington, Texas, dan Hawaii.
Selama beberapa bulan ke depan, SpaceX berencana meluncurkan sebanyak 840 satelit Starlink baru yang dilengkapi dengan kemampuan direct-to-cell.
Konsumen T-Mobile dapat mengharapkan sistem seluler Starlink diluncurkan akhir tahun ini, sambil menunggu persetujuan FCC. Awalnya, teknologi ini hanya akan mendukung pesan teks, yaitu dukungan suara dan data diharapkan terjadi tahun depan.