Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan mesin pencari, Google, akan menghancurkan miliaran catatan data untuk menyelesaikan tuntutan hukum yang mengklaim bahwa Google secara diam-diam melacak penggunaan internet.
Melansir dari Reuters, Selasa (2/4/2024), persyaratan penyelesaian diajukan pada Senin di pengadilan federal Oakland, Kalifornia. Adapun, persyaratan penyelesaian itu memerlukan persetujuan dari Hakim Distrik AS Yvonne Gonzalez Rogers.
Pengacara penggugat menilai perjanjian itu lebih dari US$5 miliar atau sekitar Rp79,67 triliun (asumsi kurs Rp15.935 per dolar AS), dan setinggi-tingginya US$7,8 miliar atau Rp124,29 triliun.
“Google tidak membayar ganti rugi, namun pengguna dapat menuntut perusahaan secara individual atas kerugian yang ditimbulkan,” demikian yang laporan Reuters.
Perlu diketahui, gugatan kelompok ini dimulai pada 2020, mencakup jutaan pengguna Google yang menggunakan penjelajahan pribadi sejak 1 Juni 2016.
Pengguna menuduh bahwa analitik, cookie, dan aplikasi Google membiarkan Alphabet Inc, membuka tab baru unit secara tidak benar melacak orang-orang yang menyetel browser Chrome Google ke mode Incognito dan browser lain ke mode penjelajahan private.
Menurut pengguna, hal ini mengubah Google menjadi gudang informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan membiarkannya mengetahui tentang teman-teman pengguna, makanan favorit, hobi, kebiasaan berbelanja, hingga hal-hal yang berpotensi memalukan yang pengguna cari secara online.
Berdasarkan penyelesaian tersebut, Google akan memperbarui pengungkapan tentang apa yang dikumpulkannya dalam penjelajahan “pribadi”, sebuah proses yang telah dimulai. Hal ini juga memungkinkan pengguna Incognito memblokir cookie pihak ketiga selama lima tahun.
“Hasilnya adalah Google akan mengumpulkan lebih sedikit data dari sesi penjelajahan pribadi pengguna, dan Google akan menghasilkan lebih sedikit uang dari data tersebut,” tulis pengacara penggugat.
Juru bicara Google Jose Castaneda mengatakan bahwa perusahaannya dengan senang hati menyelesaikan gugatan tersebut. Dia mengklaim bahwa Google tidak pernah mengaitkan data dengan pengguna saat pengguna menggunakan mode Incognito.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, pengacara penggugat David Boies mengatakan bahwa pihaknya dengan senang hati menghapus data teknis lama yang tidak pernah dikaitkan dengan individu dan tidak pernah digunakan untuk segala bentuk personalisasi
Penyelesaian awal telah dicapai pada Desember, sehingga membatalkan uji coba yang dijadwalkan pada 5 Februari 2024. Persyaratan tidak diungkapkan pada saat itu. Pengacara penggugat berencana untuk meminta biaya hukum yang tidak ditentukan yang harus dibayar oleh Google.