Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mencetak pertumbuhan jumlah pelanggan sebesar 1,6% year on year pada 2023. Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. itu melayani 159,3 juta pelanggan berkualitas, mengingat pertumbuhan tersebut disertai dengan rerata pendapatan yang dibukukan per pelanggan (ARPU) perusahaan yang juga naik 7,5% YoY.
Melansir dari info memo Telkom, Senin (25/3/2024) pertumbuhan tersebut diraih perusahaan hasil inisiatif perilaku sehat dengan peningkatan produktivitas, pelanggan .
“Telkomsel fokus pada pembaruan serta penawaran cross-selling dan up-selling melalui inisiatif fixed mobile convergence (FMC). Selain itu, kami terus memperkuat kemampuan analitis kami dengan menerapkannya segmentasi hipermakro melalui inisiatif Customer Value Management (CVM) sambil melihat generasi muda dan segmen pelanggan masa depan,” tulis info memo Telkom.
Telkomsel menambahkan terjadi peningkatan produktivitas dan kualitas pelanggan yang lebih tinggi, seperti yang ditunjukkan oleh konsumsi pelanggan, dan peningkatan ARPU yang substansial sejalan dengan upaya perusahaan dalam menghadirkan nilai tambah melalui berbagai kemitraan dan sinergi dalam konten unggulan, produk, dan layanan.
Dengan jumlah pelanggan yang bertambah, pendapatan Telkomsel pun turut terkerek.
Telkomsel mencetak pendapatan sebesar Rp102,37 triliun pada 2023 atau naik 15% secara tahunan, didorong oleh pertumbuhan Digital Business hingga 7,6% YoY menjadi Rp78,5 triliun dengan kontribusi dari total pendapatan sebesar 88,0% dari tahun sebelumnya 81,9%.
Untuk menjaga pertumbuhan tersebut Telkomsel gencar memperkuat jaringan melalui cakupan dan kualitas yang mendukung pada Bisnis Digital dan meningkatkan pengalaman pelanggan termasuk melalui skema peralihan 3G menjadi 4G dengan total BTS on air mencapai 247.472 unit termasuk 197.838 BTS 4G dan 654 BTS 5G.
Sebelumnya, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan jumlah pengguna internet Indonesia pada 2024 mencapai 221,56 juta jiwa dari total populasi 278,69 juta jiwa penduduk Indonesia 2023.
Dari hasil survei penetrasi internet Indonesia 2024 yang dirilis APJII, maka tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5% atau meningkatkan 140 basis points (bps) dibandingkan dengan tahun lalu.
Terhitung sejak 2018, penetrasi internet Indonesia mencapai 64,8%. Kemudian secara berurutan, 73,7% di 2020, 77,01% di 2022, dan 78,19% di 2023.
Berdasarkan gender, kontribusi penetrasi internet Indonesia banyak bersumber dari laki-laki 50,7% dan perempuan 49,1%.
Sementara dari segi umur, orang yang berselancar di dunia maya ini mayoritas adalah Gen Z (kelahiran 1997-2012) sebanyak 34,40%. Lalu, berusia generasi milenial (kelahiran 1981-1996) sebanyak 30,62%.
Kemudian berikutnya, Gen X (kelahiran 1965-1980) sebanyak 18,98%, Post Gen Z (kelahiran kurang dari 2023) sebanyak 9,17%, baby boomers (kelahiran 1946-1964) sebanyak 6,58% dan pre boomer (kelahiran 1945 sebanyak 0,24%.