Bisnis.com, JAKARTA - PT Supra Primatama (Biznet) menyebut penerapan pemakaian batas normal atau fair usage policy (FUP) tak menemui kendala berarti. Para pelanggan perusahaan menerima kebijakan tersebut karena kuota yang diberikan relatif besar.
Vice President Marketing Biznet Rian Surachman mengatakan bahwa perusahaan memberikan kuota yang cukup besar mulai dari 1.500 GB hingga 10.000 GB bagi pelanggan 1 rumah. Dengan kuota besar tersebut, berdasarkan riset internal perusahaan, pelanggan mengaku puas.
Pemakaian internet sehari-hari pelanggan bahkan terkadang hanya setengah dari total kuota yang mereka berikan.
“Jadi itu sudah sangat cukup dan itu mestinya sih kalau penggunanya wajar, pengguna di rumah atau apartemen itu sangat aman dan tidak akan menemukan masalah sama sekali dan kita sudah cek ya, menurut data itu emang semuanya masih jauh di bawah limit itu jadi semuanya aman-aman saja,” kata Rian, Jumat (22/3/2024).
Rian juga mengatakan bahwa sejak awal tujuan dari implementasi FUP adalah memberantas RT/RW Net ilegal atau tak berizin.
Para pelaku RT/RW Net ilegal membeli paket di Biznet untuk kemudian dijual kembali yang membuat kualitas menurun. FUP juga diharapkan dapat menekan penggunaan paket tidak untuk semestinya, misalnya, paket internet rumah digunakan untuk perkantoran di dalam rumah.
“Jadi harusnya digunakan untuk rumah, tidak dipakai untuk sekian banyak rumah gitu ya otomatis kualitasnya jadi turun,” kata Rian.
Biznet menerapkan Skema batas normal atau fair usage policy (FUP) pada sejumlah paket mereka. Skema membuat layanan internet yang diterima pelanggan berkurang kecepatannya saat pemakaian kuota telah mencapai titik tertentu.
Dilansir dari laman resmi Biznet,untuk wilayah Jawa, Bali, Batam dan Sumatra Selatan, paket Home Internet berkecepatan 50 Mbps seharga Rp250.000/bulan, akan terkena FUP saat pemakaian 1.500 GB. Setelah pemakaian tersebut, kecepatan akan turun menjadi 5 Mbps. Biznet memberikan free kuota 375 GB.
Untuk paket Home Gamers 300 Mbps seharga Rp700.000/bulan, FUP diterapkan saat pemakaian di atas 10.000 GB dengan gratis kuota 2.500 GB. Saat FUP kecepatan akan turun dari 300 Mbps menjadi 30 Mbps.
Sementara itu di Sumatra (kecuali Sumatra Selatan) dan Kalimantan, paket Home Internet berkecepatan 50 Mbps seharga Rp250.000/bulan, akan terkena FUP saat pemakaian 1.250 GB. Setelah pemakaian tersebut, kecepatan akan turun menjadi 5 Mbps, dengan kuota gratis sebesar 313 GB.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Biznet mengalami kebocoran data sebanyak 380 ribu data pelanggan yang tersebar di dark web. Data yang bocor tersebut meliputi nama pengguna, email, NIK, NPWP, nomor ponsel, alamat, dan data pribadi lainnya.
Dalam keterangan yang diunggahnya, peretas (hacker) yang mengeklaim sebagai karyawan Biznet itu mengaku tidak setuju pada kebijakan FUP. Hacker tersebut juga mengaku banyak pelanggan yang marah akibat kebijakan baru tersebut.
Pernyataan Rian terbaru membantah pernyataan peretas tersebut.