Bisnis.com, JAKARTA - Roket Kairos milik perusahaan startup Jepang, Space One, meledak tidak lama setelah roket tersebut lepas landas di Kushimoto, salah satu kota pesisir di Jepang.
Dilansir dari Slashgear, Kamis (14/3/2024) roket kecil setinggi 59 kaki itu dilengkapi dengan tiga tahap mesin bahan bakar padat dan mesin tahap pasca-boost berbahan bakar cair. Di dalamnya terdapat satelit eksperimental pemerintah yang berfungsi sebagai cadangan jika satelit intelijen Jepang padam atau gangguan.
Sementara itu, Sky News melaporkan bahwa jika peluncuran ini berhasil, satelit tersebut akan berada di orbit setelah 51 menit, untuk mengumpulkan informasi bagi pemerintah Jepang, termasuk ancaman roket dari Korea Utara.
Peluncuran telah ditunda beberapa kali, yang terbaru karena sebuah kapal terlihat berada di area berisiko. Setelah akhirnya mendapat izin, pesawat dihentikan lima detik setelah lepas landas.
Japan's Space One Kairos rocket has exploded shortly after its launch on its inaugural trip in the west of the country.
— Sky News (@SkyNews) March 13, 2024
The firm tried to become the first Japanese company to put a satellite in orbit.https://t.co/Qg2pUgpnNS pic.twitter.com/7th69xRKaU
Space One menyampaikan masih mencari tahu masalah yang terdeteksi di sistem otomatis roket tersebut.
Setelah ledakan hari ini, Presiden Space One Masakazu Toyoda mengatakan kepada wartawan bahwa perusahaan berusaha memandang peristiwa yang kurang enak dengan tetap positif.
“Kami juga tetap siap menghadapi tantangan berikutnya,” kata Toyoda.
Toyoda mengatakan peluncuran seperti ini merupakan sesuatu yang sulit. SpaceX, yang kini merupakan salah satu perusahaan luar angkasa swasta terbesar di dunia, juga sering kali mengalami kesulitan saat meluncurkan roket baru.
Pada bulan November, Starship yang tidak berawak meledak delapan menit setelah lepas landas - meskipun ini berlangsung lebih lama dari saat pertama kali diuji, ketika roket tersebut meledak setelah hanya empat menit.
Peluncuran ini merupakan bagian dari upaya Jepang untuk memimpin perlombaan antariksa global.
JAXA, badan antariksa nasional negara tersebut, baru-baru ini melakukan penyelidikan tak berawak di bulan. Jepang menjadi negara kelima yang pernah melakukan 'pendaratan lunak' di permukaan bulan, meskipun wahana tersebut mendarat di sisi bulan.
Baru kemarin, seorang astronot JAXA mendarat kembali ke Bumi dengan kapsul SpaceX setelah menghabiskan enam bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional.