Hong Kong Mulai Uji Chatbot AI Meta Jadi Konsultan Bedah Otak

Crysania Suhartanto
Senin, 11 Maret 2024 | 20:15 WIB
Hong Kong Mulai Uji Chatbot AI Meta Jadi Konsultan Bedah Otak. ilustrasi bedah./Istimewa
Hong Kong Mulai Uji Chatbot AI Meta Jadi Konsultan Bedah Otak. ilustrasi bedah./Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Rumah sakit di Hong Kong mulai menguji chatbot AI dari berbagai perusahaan untuk menjadi konsultan bedah otak.

Dikutip dari Bloomberg, lembaga yang berada di bawah naungan Chinese Academy of Sciences, memperkenalkan model AI yang didasarkan pada Llama 2.0 milik induk Facebook, Meta

Direktur Eksekutif Pusat Chinese Academy of Sciences Liu Hongbin mengatakan para peneliti tengah melatih dan menyempurnakan model tersebut dengan makalah, jurnal medis, dan manual untuk bertindak sebagai konsultan bedah bagi para dokter. 

Adapun asisten AI tersebut sudah diujicobakan di tujuh rumah sakit di Beijing, China dan beberapa kota lain dalam beberapa bulan mendatang. Diketahui, teknologi ini berpotensi merevolusi industri kesehatan dunia.

Di sisi lain, Pusat Kecerdasan Buatan dan Robotika yang berbasis di Hong Kong juga tengah mempekerjakan sekitar 100 unit prosesor grafis untuk melatih model yang berfokus pada layanan kesehatan.

Adapun mereka mengkaji dua jenis chip secara bersamaan, yakni chip A100 milik Nvidia Corp. dan Ascend 910B milik Huawei Technologies Co.

Para peneliti berharap bot AI yang disebut CARES Copilot 1.0 akan mampu untuk menjawab pertanyaan dengan kutipan yang berdasarkan catatan akademis. 

Diharapkan, bot AI tersebut juga mampu memproses data diagnostik seperti MRI, USG atau CT scan, serta gambar, teks dan audio. Selain itu, bot AI juga diharapkan untuk mampu memperingatkan dokter agar tidak melakukan prosedur berisiko.

Kepala Dokter Departemen Bedah RS Peking Union Medical Collage Feng Ming mengatakan penelitian ini sedikit terkendala mengingat terbatasnya daya komputasi, imbas dilarangnya pembelian chip Nvidia di China. 

“Namun, kami dapat mengembangkan model vertikal dengan karakteristik kami sendiri dengan lebih banyak data berkualitas tinggi dari rumah sakit terkemuka di daratan, yang tidak tersedia untuk OpenAI dan banyak perusahaan swasta dalam negeri,” ujar Feng.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper