Steam: 500 Game Raup Pendapatan Total Rp23,4 Triliun pada 2023

Crysania Suhartanto
Selasa, 27 Februari 2024 | 06:07 WIB
Ilustrasi game online. Pengguna bermain game di smartphone saat liburan natal dan tahun baru/dok. Telkomsel
Ilustrasi game online. Pengguna bermain game di smartphone saat liburan natal dan tahun baru/dok. Telkomsel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Steam, perusahaan distributor gim daring (game online), menyebut ada lebih dari 500 game yang meraup pendapatan kotor lebih dari US$3 juta yang jika ditotal mencapai Rp23,4 triliun sepanjang 2023.

Angka ini pun merupakan pencapaian tertinggi semenjak perusahaan berdiri. Adapun, sebagai perbandingan, realisasi tersebut adalah dua kali lipat jumlah game yang mencapai ambang batas yang sama lima tahun yang lalu atau pada 2018.

“Secara khusus, tahun 2023 adalah tahun pertama dalam sejarah Steam ada lebih dari 500 game menghasilkan pendapatan kotor lebih dari US$3 juta, dalam tahun kalender itu saja,” dikutip dari laman Steam, Senin (26/2/2024).

Diketahui, pemasukan perusahaan tersebut berasal dari 500 gim dan 11,8 juta pengguna yang tergabung di dalam Steam. Diketahui, jumlah gim saat ini naik dua kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2018. Sementara pengguna mengalami kenaikan hingga 41% dari 2022.

Selain itu, hal ini juga tidak terlepas dari bertambahnya perusahaan yang mendapatkan pendapatan kotor lebih dari US$1 juta atau Rp15,64 miliar (asumsi kurs Rp15.640/US$).

“Pendapatan dari game dan perangkat lunak [termasuk DLC dan transaksi mikro] terus meningkat pada tahun 2023, dan semakin banyak game dan studio yang meraih kesuksesan,” tulis laman tersebut.

Diketahui, jumlah perusahaan yang mendapatkan pendapatan jumbo tersebut meningkat 21% secara yoy. Sementara perusahaan yang mendapatkan gross profit lebih dari US$500.000 atau sekitar Rp7,82 miliar naik 19%.

Lebih lanjut, pada periode 20 Desember hingga 31 Desember 2023, banyak pengguna Steam yang menukarkan uang ke bentuk kartu hadiah fisik, dengan nominal mencapai US$80 juta atau Rp1,25 triliun.

“Sebagian besar pemberian hadiah tersebut terjadi langsung di dalam Steam, di mana satu pengguna membeli salinan hadiah untuk temannya. Masih banyak lagi yang terjadi melalui kartu dompet fisik yang dijual di toko ritel,” dikutip dari laman Steam.

Melalui lamannya, Steam mengatakan kartu fisik adalah salah satu metode pembayaran termahal. Namun perusahaan terus berinvestasi pada kartu fisik karena manfaatnya yang sangat besar bagi pengembang.

Sebagai informasi, Steam merupakan distributor gim online yang sudah berdiri sejak 20 tahun yang lalu. 

Adapun saat ini Steam sudah dapat diakses dari masyarakat di 7 benua dan tersedia dalam 29 bahasa, termasuk Bahasa Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper