Perpres Gim Diramal Sia-sia Tanpa Koordinasi Pemerintah dengan Pelaku Industri

Crysania Suhartanto
Kamis, 22 Februari 2024 | 10:15 WIB
Gamer bertanding dalam sebuah kejuaraan/unsplash
Gamer bertanding dalam sebuah kejuaraan/unsplash
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Game Indonesia (AGI) meminta kepada pemerintah untuk terus berkoordinasi dengan para pelaku industri dalam pelaksanaan Perpres gim, agar usaha yang dilakukan efektif dan tidak sia-sia.

Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno mengaku kehadiran regulasi gim yang tercantum dalam Peraturan Presiden No.19/2024 akan membuat industri gim Indonesia tumbuh lebih cepat dan mendunia.

Menurutnya, keberadaan Perpres ini mengatur agar setiap kementerian dan lembaga yang menaruh perhatian pada industri gim saling bersinergi guna mempercepat perkembangan industri ini.

“Kami harap dalam jangka menengah dan panjang, industri game lokal dapat tumbuh lebih cepat dan menjadi kekuatan besar tidak hanya di level nasional, namun juga regional dan semakin mendunia,” kata Cipto kepada Bisnis, Rabu (21/2/2024).

Masyarakat bermain gim di tablet
Masyarakat bermain gim di tablet

Diketahui sebelumnya, Cipto pernah bercerita bahwa ada beberapa kementerian dan lembaga yang menjalankan program serupa terkait game. Alhasil, beberapa program dirasa tidak efektif, padahal di sisi lain banyak masalah yang belum terselesaikan.

Alhasil, saat itu AGI sebenarnya sudah berupaya untuk menjembatani agar fokus masing-masing lembaga berbeda, tetapi upaya tersebut masih belum efisien. Menurutnya saat itu, perlu ada regulasi yang lebih kuat untuk mengatur hal ini. 

Adapun berdasarkan Perpres No.19/2024, hal-hal yang belum optimal dalam pengembangan gim adalah belum adanya akses pendanaan dan pembiayaan, belum optimalnya akses pasar dan penyelenggaraan gim nasional, serta belum adanya fasilitas pajak bagi pengembang gim dan penerbit gim. 

Sementara itu, adapula masalah internal dari industri gim di Indonesia, yakni SDM yang belum mumpuni, pengalaman pengembangan bisnis gim yang masih kurang, hingga minimnya skema beasiswa untuk talenta di sektor gim. 

Lebih lanjut, Cipto mengatakan Perpres ini juga menunjukkan pentingnya industri gim dan keseriusan pemerintah Indonesia dalam industri ini. 

“Perpres ini menunjukkan pemerintah Indonesia melihat pentingnya industri game dan memiliki keseriusan dalam mengembangkannya,” ujar Cipto.

Dikutip dari Perpres No.19/2024, Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi pasar potensial untuk industri gim dengan pertumbuhan yang pesat. Berdasarkan data Newzoo tahun 2021, pada tahun 2020 penerimaan industri gim dari Indonesia mencapai US$1,74 miliar atau setara dengan Rp25 triliun.

Oleh karena itu, kalau dikembangkan, industri gim Indonesia bisa menempati peringkat ke-16 pasar gim dunia. Diketahui berdasarkan data yang sama, pada 2025 pasar gim di Indonesia diperkirakan bisa mencapai US$2,5 miliar atau setara dengan Rp36 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper