Bisnis.com, JAKARTA - Wahana penjelajah NASA, Perseverance, telah mengumpulkan data yang mengonfirmasi keberadaan sedimen danau purba yang disimpan oleh air yang pernah mengisi cekungan raksasa di Mars yang disebut Kawah Jerezo.
Temuan dari pengamatan radar penembus tanah yang dilakukan oleh robot penjelajah tersebut memperkuat citra orbital sebelumnya dan data lain yang membuat para ilmuwan berteori bahwa sebagian Mars pernah tertutup air dan mungkin menampung kehidupan mikroba.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (27/1/2024), penelitian yang dipimpin oleh tim dari University of California di Los Angeles (UCLA) dan University of Oslo ini dipublikasikan di jurnal Science Advances.
Baca Juga Ilmuwan Temukan Lautan Es di Planet Mars |
---|
Hal ini didasarkan pada pemindaian bawah permukaan yang dilakukan oleh penjelajah roda enam seukuran mobil selama beberapa bulan pada 2022 saat melintasi permukaan Mars dari dasar kawah ke hamparan fitur mirip sedimen di dekatnya yang menyerupai delta sungai yang ditemukan di Bumi.
Ilmuwan planet UCLA David Paige mengatakan bahwa suara dari instrumen radar RIMFAX memungkinkan para ilmuwan mengintip ke bawah tanah untuk mendapatkan gambaran penampang lapisan batuan sedalam 65 kaki (20 meter),
Lapisan-lapisan tersebut memberikan bukti nyata bahwa sedimen tanah yang terbawa air diendapkan di Kawah Jerezo dan delta-delta-nya dari sungai yang mengalirinya, seperti halnya di danau-danau di Bumi.
Temuan ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya bahwa Mars yang saat ini dikenal dingin, gersang, dan tidak bernyawa, dulunya hangat, basah, dan mungkin dapat dihuni.
Para ilmuwan menantikan pemeriksaan dari dekat sedimen Jerezo – diperkirakan terbentuk sekitar 3 miliar tahun yang lalu – dalam sampel yang dikumpulkan oleh Perseverance untuk dikirim ke Bumi.
Analisis jarak jauh terhadap sampel inti awal yang dibor oleh Perseverance di empat lokasi dekat tempat pendaratannya pada Februari 2021 mengejutkan para peneliti dengan mengungkap batuan yang bersifat vulkanik, bukan sedimen seperti yang diperkirakan.
Kedua penelitian tersebut tidak bertentangan. Bahkan, batuan vulkanik menunjukkan tanda-tanda perubahan akibat paparan air, dan para ilmuwan yang menerbitkan temuan tersebut pada Agustus 2022 beralasan bahwa endapan sedimen mungkin telah terkikis.
Memang benar, pembacaan radar RIMFAX yang dilaporkan pada Jumat lalu menemukan tanda-tanda erosi sebelum dan sesudah pembentukan lapisan sedimen yang diidentifikasi di tepi barat kawah, bukti sejarah geologi yang kompleks di sana.
“Ada batuan vulkanik tempat kami mendarat, berita sebenarnya di sini adalah bahwa sekarang kami telah berkendara ke delta dan sekarang kami melihat bukti adanya sedimen danau, yang merupakan salah satu alasan utama kami datang ke lokasi ini. Jadi itu adalah kisah yang membahagiakan dalam hal ini,” ujar Paige.