Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan luar angkasa global mendapatkan total investasi sebesar US$17,9 miliar atau sekitar Rp279,7 triliun pada 2023, terendah dalam satu dekade terakhir. Meski demikian secara pamor mengalami kenaikkan karena Elon Musk dan Jeff Bezos.
Berdasarkan penelitian yang dirilis Space Capital, dana yang digelontorkan untuk investasi tahap awal (seed funding) juga merupakan yang terendah di satu dekade terakhir, dengan hanya 64% atau 256 ronde pendanaan di seluruh dunia.
Hal ini didorong oleh penurunan drastis pendanaan ke sektor aplikasi antariksa, karena kurangnya minat pada aplikasi location-base services (LBS).
Menurut Space Capital, hal ini tidak terlepas dari sulitnya pendanaan secara global karena runtuhnya Silicon Valley, PHK masal, dan gelombang penurunan pekerja. Apalagi, investasi ke luar angkasa merupakan salah satu investasi yang cukup berisiko tinggi.
Oleh karena itu, pada kuartal IV/2023, investor luar angkasa lebih tertarik pada sektor infrastruktur antariksa. Diketahui, 70% pendanaan baik seed, seri A, B, C, ataupun seri akhir digelontorkan pada sektor ini.
Pendanaan inipun menyentuh angka US$3 miliar atau sekitar Rp46,8 triliun. Diketahui total pendanaan pada kuartal IV/2023 adalah sebesar Rp71,8 triliun. Hal ini pun mencapai rekor tertingginya pasca pandemi, yang mana, menurut Space Capital, akan menumbuhkan kepercayaan investor di 2024.
Mengutip SpaceNews, kenaikan investasi ini juga tidak terlepas oleh banyaknya perusahaan yang sudah berekspansi ke luar angkasa, sebut saja SpaceX milik Elon Musk, Amazon dari Jeff Bezos, dan Branson.
“Tidak ada keraguan bahwa tiga sahabat, Musk, Bezos, dan Branson, sangat membantu meningkatkan visibilitas industri ini dan orang-orang mulai berpikir, oh, luar angkasa bukan hanya untuk alien. Anda sebenarnya bisa menghasilkan uang di luar angkasa,” ujar partner dari modal ventura DCVC Matt O’Connell, dikutip dari SpaceNews.
Selain itu, O’Connell mengatakan optimisme ini dikuatkan dengan akan ada tiga perusahaan luar angkasa yang sudah berencana untuk melantai di bursa Amerika Serikat.
Diketahui, secara total sudah ada sekitar US$298 miliar dana yang digelontorkan sejak 2014. Angka inipun digunakan untuk satelit sebanyak US$258,2 miliar, peluncuran US$32,9 miliar, dan industri US$3,8 miliar.
Adapun negara dengan perusahaan yang diinvestasikan cukup banyak adalah Amerika Serikat (48%), China (27%), Singapura (5%), India (4%), Perancis (3%), Inggris (3%), Indonesia (3%), dan Kanada (1%).