Bisnis.com, JAKARTA - TikTok kembali menyelenggarakan program rutin tahunan bernama "Maju Bareng TikTok" yang didukung oleh KemenkopUKM, Kemenparekraf, dan Kementerian BUMN.
Program rutin per kuartal setiap tahun ini diberikan sebagai pelatihan digital kepada para pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UKM).
Setidaknya ada berbagai kelas gratis untuk membantu pelaku UMKM go digital. Program ini berlangsung mulai tanggal 17-18 Januari 2024 dengan total 600 peserta.
"Program Maju Bareng TikTok yang sudah berlangsung secara rutin sejak tahun 2021 ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM dalam mengoptimalkan pemasaran, branding, dan praktik bisnis berkelanjutan, serta memberikan pondasi yang kuat bagi pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis mereka. Dengan dukungan dari pemerintah dan pihak terkait lainnya, program ini diharapkan dapat membantu UMKM memaksimalkan potensi bisnis mereka di TikTok dan membantu proses percepatan transformasi digital mereka," ungkap Haryobimo Pramudito, Head of SMB, TikTok Indonesia dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (19/1/2024).
"Maju Bareng TikTok" pun fokus pada pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan edukasi tentang Ekosistem TikTok keseluruhan yakni seputar TikTok Ads Manager, TikTok LIVE Shopping, dan fitur belanja di TikTok. Diharapkan agar bisnis lokal dapat memasarkan produknya dan bersaing di platform digital.
Pelatihan ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi dan workshop yang interaktif. Sehingga para peserta UMKM dapat belajar tentang cara pembuatan konten dan pengunaan platform untuk mengembangkan bisnis di TikTok.
Baca Juga Ambisi TikTok Taklukkan Kandang Amazon |
---|
Sejalan dengan itu, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting mengatakan bahwa pihaknya akan terus membantu UMKM untuk go digital secara penuh.
"Selain fokus dalam mengupayakan strategi pendanaan yang menyeluruh, kami juga berusaha untuk terus memfasilitasi UMKM dalam mendapatkan pendampingan yang maksimal agar usaha lokal dapat memperluas bisnisnya ke pasar global melalui digitalisasi," ujar Loto Srinaita Ginting, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN.