Bisnis.com, JAKARTA - Tahun 2024 dibuka dengan cukup banyak kabar duka di dunia bisnis di Tanah Air dan dunia.
Mulai dari tutupnya startup pendidikan legendaris Indonesia Zenius, PHK yang dilakukan e-commerce Lazada, layanan streaming Twitch dari Amazon, perusahaan investasi Blackrock, startup pendidikan global Duolingo, hingga yang terbaru startup fintech Flip.
Sedihnya, semua hal inipun terjadi hanya dalam waktu 10 hari setelah tahun baru.
1. Zenius
Startup edukasi-teknologi (edutech) Zenius mengumumkan tutup sementara usai 20 tahun beroperasi di Indonesia.
“Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi secara sementara, tetapi kami menjamin bahwa kami tidak akan berhenti berusaha untuk menjalankan dan mewujudkan visi untuk merangkul Indonesia yang cerdas, cerah, dan asik,” tulis dalam keterangan resmi Zenius, dikutip Kamis (4/1/2023).
Manajemen Zenius menyatakan bahwa keputusan perusahaan diambil akibat tantangan operasional.
Padahal sebagaimana diketahui, pada 2009, startup edutech ini sempat mendapat pendanaan dari Northstar Group, modal ventura yang dinahkodai Patrick Walujo sebesar US$20 juta.
Kemudian 13 tahun berselang, MDI Ventures, modal ventura milik Telkom, kembali menyuntikan pendanaan untuk jumlah yang tak disebutkan. Pendanaan tersebut digunakan untuk mendukung pengembangan lebih lanjut dan perluasan ekosistem pembelajaran Zenius.
2. Lazada
Perusahaan e-commerce Lazada disebut melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawan di kantor induknya pada 3 Januari 2024. Disebut akibat agresivitas TikTok Shop di pasar Asia Tenggara dan transformasi Alibaba untuk lebih efisien.
Menurut kabar yang beredar, efisiensi ini berdampak pada 30% karyawan perusahaan.
Selain itu, juga belum diketahui apakah hal ini berdampak pada Lazada di negara-negara lainnya. Sebagaimana diketahui, Lazada juga memiliki anak perusahaan di Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Tiongkok.
Mengutip Strait Times, juru bicara Lazada mengatakan efisiensi karyawan ini dilakukan agar cara kerja menjadi lebih gesit dan efisien, guna memenuhi kebutuhan bisnis di masa depan.
“Transformasi ini mengharuskan kami menilai kembali kebutuhan tenaga kerja dan struktur operasional kami untuk memastikan bahwa Lazada berada pada posisi yang lebih baik dalam mempersiapkan masa depan bisnis dan sumber daya manusia kami,” ujar juru bicara tersebut, dikutip dari Strait Times, Kamis (4/1/2023).
3. Twitch
Twitch, platform live streaming di bawah kepemilikan Amazon, bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 500 orang karyawannya. Setara dengan 35% dari total staf perusahaan.
Bloomberg melaporkan perusahaan bakal mengumumkan perihal pengurangan tenaga kerja itu pada pekan ini.
Keputusan PHK ini bukan yang pertama kali dilakukan Twitch. Pada Maret tahun lalu, CEO Twitch Tom Clancy mengatakan perusahaan melakukan PHK terhadap 400 orang karyawannya.
"Seperti yang terjadi dengan banyak perusahaan lainnya, kami terkena dampak makro ekonomi saat ini, dan pertumbuhan pengguna serta pendapatan tidak sesuai dengan ekspektasi,” tulis Clancy di blog resmi perusahaan dikutip dari Tech Crunch, Rabu (10/1/2024).
4. Blackrock
Perusahaan investasi Blackrock Inc. akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 600 karyawan atau sekitar 3% dari jumlah tenaga kerja global dengan tujuan untuk mengalokasi sumber daya di tengah perubahan yang cepat dalam manajemen aset.
Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Larry Fink dan Presiden Rob Kapito pada Selasa (9/1) dalam memonya kepada para karyawan, mengutip bahwa industri manajemen aset berubah lebih cepat dari sebelumnya.
"Kami melihat industri kami berubah lebih cepat dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya sejak berdirinya BlackRock," jelasnya, seperti dikutip dari Bloomberg, pada Rabu (10/1).