Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan rintisan (startup) penyedia jasa pembayaran PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi atau Flip melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk menjamin keberlangsungan bisnis.
CEO dan Co-founder Flip Rafi Putra Arriyan mengatakan hal ini tidak terlepas dari kondisi ekonomi global yang tidak menentu, sehingga berdampak negatif pada arus kas perusahaan.
“Kondisi ekonomi global hingga saat ini masih tidak menentu. Hal tersebut memberikan dampak kepada hampir semua lini usaha, tidak terkecuali Flip. Demi menjamin keberlangsungan bisnis Flip, manajemen dengan berat hati melakukan reorganisasi internal,” ujar Rafi dalam keterangan yang diterima Bisnis, Rabu (10/1/2023).
Keterangan tersebut memang tidak memberitahukan jumlah karyawan yang terdampak. Namun, Rafi mengaku semua pihak yang terdampak akan diberikan kompensasi secara adil sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Selain itu, kata Rafi, karyawan yang terdampak juga dapat tetap menggunakan asuransi kesehatan, laptop kantor, dan memanfaatkan jaringan perusahaan untuk mempermudah akses mencari pekerjaan baru.
Sekadar informasi, pada Juni 2022 Flip sempat mengumpulkan pendanaan Seri B senilai total US$103 juta atau setara dengan Rp1,5 triliun.
Pendanaan Seri B putaran kedua dipimpin oleh Tencent dengan partisipasi dari Block, Inc. (sebelumnya bernama Square, Inc.) dan investor pendahulu (existing), Insight Partners. Pendanaan ini senilai US$55 juta atau Rp811 miliar.
Sejumlah investor global terkemuka juga ikut serta dalam putaran ini, termasuk Guillaume Pousaz, Pendiri & CEO Checkout.com, melalui Zinal Growth; Gokul Rajaram, Executive di Doordash dan Board Member di CoinBase dan Pinterest; dan Michael Vaughan, mantan Chief Operating Officer (COO) Venmo.
Pendanaan ini merupakan pendanaan lanjutan dari pendanaan Seri B yang diumumkan Flip akhir tahun lalu, senilai US$48 juta dipimpin Sequoia Capital India, Insight Partners, dan Insignia Venture Partners.