3 Dugaan Kebocoran Data Terbesar di Indonesia 2023, KPU hingga Dukcapil

Redaksi
Selasa, 26 Desember 2023 | 13:32 WIB
Ilustrasi keamanan siber malware/dok. kaspersky
Ilustrasi keamanan siber malware/dok. kaspersky
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sepanjang 2023 Indonesia dihebohkan dengan berbagai berita kebocoran data. Seakan data penduduk Indonesia tidak berharga, jutaan data tersebar luas di berbagai instansi, mulai dari perbankan hingga instansi pemerintahan. 

Respons yang diberikan instansi tersebut pun beragam. Namun, mayoritas menolak kabar terjadinya kebocoran data meski data yang bocor tersebut sudah ramai dibicarakan di media sosial bahkan hingga vira. 

Berikut 3 kebocoran data terbesar yang terjadi pada 2023: 

KPU

Setelah dua kali dikabarkan mengalami kebocoran data, untuk ketiga kalinya dalam 4 tahun terakhir, KPU dikabarkan kembali mengalami kebocoran data. Peretasan terbaru dilakukan oleh Jimbo, aktor kejahatan yang mengaku berhasil mendapatkan data pemilih tetap (DPT) dari situs KPU.

Jimbo membagikan 500.000 contoh data yang berhasil diretas dalam salah satu unggahannya di laman Breach Forums. Dia juga membagikan beberapa tangkapan layar dari situs web cekdptonline.kpu.go.id untuk memverifikasi keaslian data yang diperoleh.

Kemudian, dalam unggahan tersebut, Jimbo juga mengaku berhasil mendapatkan 252 juta data yang masih terduplikasi dan setelah disaring ada 204 juta data hampir sama dengan jumlah DPT pemilih pemilu 2024. Jimbo menawarkan data yang berhasil didapatkan seharga 2 Bitcoin atau US$ 74.000 atau setara Rp 1,14 miliar.

Kebocoran data di KPU sebelumnya juga pernah terjadi pada 2019 lalu, peretas berhasil mencuri sebanyak 2,3 juta data yang diduga daftar pemilih tetap (DPT) 2014 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam format PDF. 

Ilustrasi hacker
Ilustrasi hacker

Kemudian pada September 2022, kebocoran data kembali terjadi. Hacker Bjorka juga mengaku telah memperoleh 105 juta data pemilu dari situs KPU.  

Bjorka menjual data kependudukan Indonesia ke forum online Breached Forums seharga US$5.000 atau setara Rp77 juta (US$1=Rp15.510). Semua data tersebut disimpan dalam file 20GB (uncompressed) atau 4GB (compressed).

Bjorka juga mengaku memiliki data penduduk Indonesia dengan rincian Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga, nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan lain-lain.

Dukcapil

Selain KPU, kebocoran data Dukcapil bisa dikatakan merupakan kebocoran data terbesar sepanjang tahun 2023. Pada Juli 2023, terdapat 337 juta data dari Dirjen Dukcapil Kemendagri di internet yang dilaporkan telah dibocorkan oleh hacker. 

Data ini diambil dari situs Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri dengan total sebanyak 337.225.463 data yang berisi informasi kredensial masyarakat Indonesia.

Berdasarkan keterangannya, RRR diketahui telah menjual data masyarakat Indonesia ini sejak 14 Juli 2023 lalu dan baru diketahui 2 hari kemudian, pada Minggu (16/07/2023). 

Data yang bocor berisi informasi pribadi mulai dari NIK, nomor KK, tanggal lahir, alamat, nama ayah dan ibu, NIK ayah dan ibu, nomor akta kelahiran, nomor akta nikah, agama, hingga gelar akademis.

Sayangnya, Teguh membantahnya dan mengatakan data yang disebar tidak sama dengan data yang ada di database Dukcapil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper