9. Bananas (e-grocery)
Bananas, startup quick commerce atau e-grocery mengumumkan menutup layanan dan pivoting ke bisnis baru pada Oktober 2022.
Berdasarkan laman Instagram Bananas, startup yang mulai beroperasi pada Januari 2022, menemukan bahwa sektor e-grocery tidak berkembang dan dengan dukungan investor, Bananas akan menggunakan sisa dana untuk mendirikan perusahaan baru. Pivoting ini pun berdampak kepada 36 karyawan Bananas.
"Kami akan menghentikan operasi e-grocery kami setelah kami menjual sisa persediaan produk berkualitas tinggi kami dengan diskon yang signifikan. Kami bekerja dengan jaringan teman dan kolega industri kami untuk menempatkan talenta terbaik kami yang terkena dampak untuk memastikan mereka mendarat dengan lancar selama transisi ini," ujar Bananas, dikutip Sabtu (15/10/2022).
Startup tersebut akan diperkenalkan ke publik saat aplikasinya sudah tersedia pada minggu ketiga Januari 2022. Pada Februari 2022, Bananas mendapatkan pendanaan awal sebesar US$1,5 juta atau setara Rp21,5 miliar yang dipimpinoleh East Ventures dan melibatkan SMDV, ARISE, MDI Ventures, dan sejumlah angel investor.
10. Fabelio (e-commerce furniture)
PT Kayu Raya Indonesia mengelola startup furnitur dan desain interior Fabelio dinyatakan bangkrut. Berdasarkan pengumuman yang berada di Koran Bisnis pada Senin (10/10/2022), PT Kayu Raya Indonesia atau Fabelio ditetapkan dalam keadaaan pailit.
Hal ini berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, tertanggal 5 oktober 2022.
"Menyatakan debitor [PT Kayu Raya Indonesia] dalam keadaan pailit," tertulis dalam pengumuman kurator.
Sebelum bangkrut, Fabelio dikabarkan beberapa kali menerima uang dalam jumlah besar. Salah satunya terjadi pada bulan Juni 2022, ketika startup tersebut mengumpulkan $9 juta dalam pendanaan Seri C yang dipimpin oleh pemodal ventura Taiwan, AppWorks, Endeavour Catalyst, dan MDI Ventures Group yang didukung Telkom.
11. Brambang (e-grocery)
Startup layanan kebutuhan sehari-hari Brambang mengumumkan penutupan layanan perdagangan kebutuhan sehari-hari dan transisi ke e-commerce.
Melansir dari laman instagram Brambangdotcom, Brambang mengumumkan bahwa layanan groceries Brambang akan berhenti pada Jumat,27 Mei pukul 19.000 WIB, semua pesanan atau keluhan akan diproses pada Sabtu, 28 Mei.
"Pada 28 Mei, layanan Brambang akan beralih menjadi marketplace smartphone dan elektronik," ujar Brambang di laman instagramnya.
12. Tumbasin
Tumbasin.id merupakan salah satu dari bagian 1000 Startup Digital. Pada Mei 2023, Tumbasin resmi menghentikan operasinya karena kesulitan keuangan dan mengajukan pailit.
Berdasarkan laporan dari Tech in Asia, Kamis (21/12/2023), pada 2020 lalu Tumbasin sempat mempunyai belasan ribu pengguna aktif.
13. Mobile Premier League (Game)
Mobile Premier League (MPL)hadir di Indonesia pada tahun 2019, platform game India ini menawarkan berbagai game arcade yang dapat dimainkan oleh pengguna dari berbagai kalangan dengan konsep kompetisi konsep dan uji keterampilan.
MPL memiliki status unicorn di India dengan total dana mencapai $375.5 juta bahkan 8 bulan sebelum pamit dari Indonesia, MPL mendapat pendanaan sekitar $150 juta.
Startup ini telah melayani Faktanya, dalam 2 tahun pertama di Indonesia, startup ini memiliki sekitar 5 juta pengguna. Apalagi saat pandemi melanda, total pengguna MPL mencapai 85%.
Pamit dari Indonesia, MPL akan berfokus ke pasar Amerika Serikat yang dinilai memiliki pertumbuhan yang menjanjikan. Bersamaan dengan akuisisi terhadap GameDuell, MPL akan berfokus pada dua pasar game dengan value tertinggi di dunia.
“Bisnis AS telah memberikan kontribusi positif dalam kurang dari 9 bulan setelah peluncuran, bahkan lebih cepat dari India,” tutur sang pendiri, dikutip Kamis (21/12/2023).
Sementara itu, MPL mundur dari Indonesia karena pasar Indonesia dinilai tidak membawa hasil seperti yang diharapkan sang pendiri.
Undur dirinya MPL dari Indonesia dijelaskan oleh perusahaan dimana MPL melihat pengembalian yang diberikan pasar Indonesia berkali-kali lebih rendah dari India dan AS.
Dengan demikian, setelah 3 tahun beroperasi, MPL memutuskan menarik diri dari pasar Indonesia. Hal tersebut disampaikan langsung melalui email dari pihak perusahaan seperti dikutip Money Control.
14. Beres.id (jasa pelayanan)
Beres.id merupakan startup yang bergerak pada bidang jasa pelayanan, seperti membantu pelanggan/ pengguna jasa untuk mengembangkan usaha mereka. Layanan jasa yang disediakan mulai dari servis AC, jasa desain interior, dan cleaning service kantor.
Melalui pernyataan yang disampaikan Co-founder and CEO Beres.id Choong Fui Yu melalui situs resmi, startup itu mengumumkan resmi berhenti operasi sejak tanggal 1 Juli 2022.
"Dengan berat hati kami mengumumkan mulai 1 Juli 2022, Beres dan semua platform afiliasinya tidak akan beroperasi lagi," ujarnya, dikutip Kamis (21/12/2023).
Penutupan ini terjadi setelah Beres.id mengalami gangguan operasional dan kekurangan pekerja akibat pandemi Covid-19. Selain itu, mereka juga menghadapi biaya operasional yang tinggi.
Sebelumnya beres.id, terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor startup, antara lain JD.ID, Zenius, Fabelio, dan LinkAja.
15. UangTeman (Fintech)
UangTeman telah beroperasi sejak tahun 2015 dengan nama PT Digital Alpha Indonesia. Startup tersebut telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau OJK sejak tahun 2017 dengan nomor registrasi S-2970/NB.111/2017.
Izin fintech lending UangTeman dicabut oleh OJK pada Maret 2022 lalu. Pencabutan tersebut dilakukan saat pegawai dan mantan pegawai menuntut gaji dan pajak yang belum dibayar selama lebih dari setahun. (Afaani Fajrianti)