Kasus Covid-19 Meledak, Ini Jenis Startup yang Bakal Raup Cuan

Crysania Suhartanto
Senin, 18 Desember 2023 | 18:00 WIB
Ilustrasi Virus Covid-19 kembali muncul di Indonesia.
Ilustrasi Virus Covid-19 kembali muncul di Indonesia.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) menilai startup vertikal teknologi kesehatan (healthtech) diprediksi bakal meraup cuan dan investasi seiring dengan kasus Covid-19 yang mulai meledak akhir 2023.

Ketua Amvesindo Eddi Danusaputro mengatakan hal ini akan tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan untuk mendapatkan profit (path to profitability).

"Investasi sektor kesehatan, terutama teknologi kesehatan justru dapat meningkat seiring peningkatan kasus penularan Covid ataupun pada 2024 nanti," ujar Eddi, Senin (8/12/2023).

Kendati demikian, dia berpendapat meningkatnya penyebaran Covid-19 tidak berpengaruh pada iklim investasi perusahaan rintisan (startup) secara umum di Indonesia.

Eddi mengatakan investasi kepada startup cenderung bersifat jangka panjang, seperti 5-8 tahun.

Menurutnya, jika peningkatan penyebaran Covid tidak bertambah parah, iklim investasi startup pun tidak akan terganggu.

“⁠Sejauh ini belum ada dampak ke investasi di 2024. Mestinya tidak ya, karena investasi di startup kan jangka panjang, bisa 5-8 tahun,” katanya.

Sebagai informasi, data hingga Jumat (15/12/2023) menunjukkan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 336 atau meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Selain itu, Eddi mengatakan sektor lainnya yang berpeluang menjadi primadona di 2024 adalah teknologi agrikultur (agritech), teknologi akuatik (aquatech), teknologi hijau (greentech), teknologi energi (energytech), dan teknologi finansial (fintech).

Menurut Eddi, investor tengah meminati startup berbau teknologi karena bisa lebih mudah untuk melakukan ekspansi ataupun menjadi perusahaan yang besar.

Kendati demikian, sebelumnya Ketua Bidang IV Amvesindo Rama Mamuaya mengatakan para investor di awal tahun depan akan memiliki kecenderungan untuk wait and see dalam berinvestasi, bukan karena Covid, melainkan karena pergantian pemerintahan.

Mengingat per Oktober 2024 akan ada pergantian pemerintahan, Rama mengatakan investor masih cukup khawatir akan pergantian dan perubahan kebijakan ekonomi di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper