Bisnis.com, JAKARTA - Kecerdasan buatan generatif (generative AI) disebut telah mentransformasi cara kerja para pekerja di bidang pemasaran dan kreatif dan meningkatkan produktivitas mereka.
Berdasarkan riset dari Morning Consult dan Canva, sekitar 70% pekerja pemasaran dan kreatif mengatakan generative AI telah meningkatkan produktivitas. Sementara 69% pekerja mengatakan generative AI meningkatkan kreativitas.
Sementara 69% lainnya juga mengatakan kehadiran teknologi ini dapat mempersingkat waktu kerja mereka hingga 2-3 jam per minggu.
“Generative AI bisa membuat perusahaan untuk bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras. Hal ini menghemat waktu dan energi yang berharga, serta membuat inovasi baru yang belum pernah ada sebelumnya,” ujar laporan tersebut.
Menurut laporan tersebut, dengan adanya teknologi ini, para pekerja dapat menggunakan waktu mereka dengan lebih produktif, seperti memikirkan ide-ide yang lebih inovatif (52%), memikirkan proses kerja yang lebih baik (51%), dan mempelajari tren industri (47%).
Para pekerja inipun berharap akan adanya generative AI yang lebih canggih, yang mampu untuk membuat gambar baru, menyingkat dan mengotomatisasi pekerjaan, dan menerjemahkan suatu hal ke bahasa lain.
Akan tetapi, riset tersebut juga menemukan setiap teknologi pasti juga diiringi dengan sejumlah risiko. Oleh karena itu, hanya 33% responden yang dapat benar-benar mempercayai teknologi baru ini.
“Walaupun sebagian besar orang memiliki kepercayaan pada generative AI, hanya 1 dari 3 orang yang sangat percaya pada teknologi tersebut, dan sisanya memiliki ketidakpercayaan pada teknologi,” tulis laporan tersebut.
Berdasarkan riset, ketidakpercayaan mereka disebabkan oleh keamanan data pribadi konsumen (76%), data pribadi perusahaan (75%), data pribadi personal (74%), ketergantungan (73%), masalah hak cipta (72%), transparansi pembuatan teknologi (72%), diskriminasi (71%), dan pekerjaan yang hilang (69%).
Sementara itu, IBM, produsen perangkat lunak dan perangkat keras, menyampaikan perusahaan yang mampu mengadopsi Generatif Artificial Intelligence (AI) akan makin bergerak lebih kompetitif ke depan.
Mereka juga berpeluang meraup potensi US$4 triliun pada 2026 seiring kehadiran Gen AI.
Dalam laporannya berjudul CEO Study yang digagas oleh IBM Institute for Business Value, 75% dari CEO global yang disurvei, mengatakan bahwa perusahaan yang mengadopsi AI generatif yang paling canggih akan mendapatkan keunggulan kompetitif di masa depan.
Hampir dari separuh CEO (43%) telah mengintegrasikan AI generatif ke dalam keputusan strategis untuk menginformasikan keputusan strategis, sementara 36% menggunakannya untuk keputusan operasional, dan 50% mengintegrasikannya ke dalam produk dan layanan mereka.