Bisnis.com, BANDUNG – Warganet ramai membahas fenomena solar storm atau badai matahari akan terjadi pada 2024 dan membuat bumi gelap selama 17 hari, benarkah?
Kenyataannya, solar storm adalah fenomena alam yang sudah sering terjadi dan menerpa bumi. Kebanyakan memicu aurora di beberapa wilayah.
Solar storm atau badai matahari adalah fenomena alam yang terjadi di permukaan Matahari.
Badai matahari terjadi ketika Matahari memancarkan semburan energi yang sangat besar dalam bentuk lidah api matahari dan lontaran massa korona.
Fenomena ini mengirimkan aliran muatan listrik dan medan magnet ke arah Bumi dengan kecepatan sekitar tiga juta mil per jam.
Ketika badai matahari menghantam Bumi, badai ini sering kali menghasilkan tampilan "cahaya utara" yang memukau di beberapa bagian atmosfer yang dapat dilihat di area yang dekat dengan Lingkaran Arktik. Badai matahari juga dapat mengganggu satelit dan berbagai bentuk komunikasi elektronik.
Saat bumi memasuki fase ini, para ahli telah mempertimbangkan bagaimana badai matahari dapat mempengahuri kehidupan modern atau yang disebut sebagai “kiamat internet”.
"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah manusia, terjadi persimpangan antara peningkatan aktivitas matahari dengan ketergantungan kita pada internet dan ketergantungan ekonomi global pada internet,” kata Profesor Peter Becker dari George Mason University kepada Fox Weather.
Para ilmuwan yang mempelajari badai matahari telah menemukan bahwa frekuensi jilatan api matahari tampaknya mengikuti siklus matahari 11 tahun.
Pada saat aktivitas puncak, mungkin ada beberapa badai matahari setiap hari. Di waktu lain, mungkin ada kurang dari satu badai matahari per minggu. Para ilmuwan memperkirakan siklus aktivitas Matahari saat ini akan menghasilkan puncak badai Matahari pada tahun 2024.
Berikut adalah fakta-fakta mengenai badai Matahari
1. Badai matahari dapat menyebabkan tampilan cahaya yang menakjubkan di langit
Badai matahari, yang juga dikenal sebagai badai geomagnetik, dapat menghasilkan aurora yang menawan, seperti Cahaya Utara (Aurora Borealis) dan Cahaya Selatan (Aurora Australis).
Fenomena alam yang menakjubkan ini terjadi ketika partikel bermuatan dari matahari berinteraksi dengan medan magnet bumi.
2. Badai matahari dapat mengganggu sistem komunikasi
Aktivitas yang intens selama badai matahari dapat mengganggu sinyal satelit dan mengganggu sistem komunikasi, termasuk radio, televisi, dan navigasi GPS. Hal ini dapat berdampak signifikan pada berbagai industri, seperti telekomunikasi dan penerbangan.
3. Badai matahari melepaskan energi dalam jumlah besar
Selama badai matahari, matahari melepaskan sejumlah besar energi dalam bentuk suar matahari. Semburan radiasi yang eksplosif ini bisa miliaran kali lebih kuat daripada bom nuklir.
Energi yang dilepaskan selama satu suar matahari dapat melebihi total konsumsi energi di Bumi selama beberapa tahun.
4. Badai matahari dapat menjadi ancaman bagi para astronot
Pesawat ruang angkasa dan astronot di luar angkasa lebih rentan terhadap efek badai matahari. Partikel berenergi tinggi yang dipancarkan selama peristiwa ini dapat merusak peralatan elektronik yang sensitif dan menimbulkan potensi risiko kesehatan bagi para astronot, termasuk peningkatan risiko kanker akibat paparan radiasi.
