Bisnis.com, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) menerapkan ijazah digital sebagai upaya menghadirkan kemudahan administrasi di institusi pendidikan.
Wakil Rektor I Bidang Pendidikan Unhas Prof Muhammad Ruslin mengatakan mashasiswa yang lulus di universitasnya sejak 2022 telah menerima ijazah digital sebagai upaya memudahkan administrasi.
Misal jika dikemudian hari alumni tersebut kehilangan ijazah, maka untuk menggantinya tidak perlu melapor ke banyak pihak.
"Selama ini kan sebanyak 10% masalah administrasi di kampus adalah masalah ijasah, makanya dengan adanya ijazah digital, akan lebih mudah. Ijasah digital tidak usah lagi legalisir, itu sudah tidak jaman," ungkapnya pada Festival Literasi Digital 2023 di Unhas, Kamis (23/11/2023).
Selain dimanfaatkan untuk kemudahan administrasi, digitalisasi juga tengah dikembangkan di Unhas untuk mempercepat masa studi mahasiswa dengan merancang kurikulum yang hanya maksimal diterapkan di tujuh semester.
Dalam tujuh semester tersebut, akan dibagi mulai mata kuliah wajib yang dirancang lima semester dan mata kuliah peningkatan kompetensi selama dua semester.
Mata kuliah peningkatan kompetensi ditujukan untuk menambah pengalaman mahasiswa di luar prodi yang ditempati. Pengalaman ini diharapkan bisa memperkuat softskill mereka saat lulus dari kampus.
"Penerapan digitalnya itu kita akan gunakan di dua semester ini, jadi selama peningkatan kompetensi, mahasiswa tidak perlu lagi tatap muka di kampus, semua berbasis online. Supaya memudahkan dan mempercepat mereka menyelesaikannya," paparnya.
Pihak Unhas sendiri memang terus merancang percepatan masa kuliah di kampusnya supaya bisa segera diserap di dunia kerja. Pasalnya mereka meyakini jika sumber daya di Unhas adalah sumber daya unggul dan sangat dibutuhkan negara.