Kehadiran Generatif AI Bisa Meningkatkan Keamanan Siber

Crysania Suhartanto
Selasa, 7 November 2023 | 17:11 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan /PSA
Ilustrasi kecerdasan buatan /PSA
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kecerdasan buatan generatif (generative AI) diklaim dapat meningkatkan keamanan siber Indonesia dari serangan digital.

Presiden Director IBM Indonesia Roy Kosasih mengatakan kehadiran AI dapat mempersenjatai tim keamanan siber dan membantu dalam mendeteksi, mengatasi, dan memproteksi sistem dari serangan.

“(AI) menjawab kekurangan sumber daya dalam tim keamanan siber dan meningkatkan deteksi dan respons, sehingga lebih cepat dan efektif,” ujar Roy Kosasih dalam keterangan resmi kepada Bisnis, Selasa (7/11/2023). 

Sebagai informasi, laporan dari Awan Pintar menemukan ada 347,17 juta serangan digital yang terjadi di Indonesia sejak Januari hingga Juni 2023. 

Adapun jenis serangan yang paling sering ditemukan adalah aktivitas internet yang mencurigakan atau misc activity.

Menurut data tersebut, kasus misc activity mencapai 119,94 juta serangan atau sekitar 34,5% dari keseluruhan serangan. 

Adapun jenis serangan lainnya yang kerap dijumpai adalah aktivitas ilegal yang mendeteksi semua host aktif dan anomali di paket data protokol jaringan.

Oleh karena itu, dengan ada banyaknya serangan siber di Indonesia, Roy meminta organisasi untuk selalu memperhatikan keamanan data mereka.

“Baik entitas pemerintah maupun swasta memikul tanggung jawab bersama untuk melindungi data publik atau kliennya,” ujar Roy.

Roy mengatakan saat ini pihaknya telah membuat teknologi IBM Security QRadar SIEM yang memanfaatkan AI untuk menginvestigasi dan memperingatkan sistem tentang risiko AI.

Menurut Roy, teknologi baru ini telah menghasilkan penurunan serangan sebesar 40%. “Dengan visibilitas yang terpusat dan analisis yang canggih,” ujar Roy.

Lebih lanjut, untuk mendukung percepatan pemanfaatan AI, IBM juga meresmikan IBM Academy for Hybrid Cloud dan AI di Batam. Selain itu, IBM juga berkomitmen untuk melatih 2 juta pelajar secara global di bidang AI.

“Pada akhirnya, kita tidak dapat menghentikan pelaku serangan siber yang menyerang kita, tetapi kita dapat mengetahui bahwa mereka telah menyerang kita, dan kemudian kita dapat mengambil tindakan terbaik dan tercepat untuk memperbaikinya,” ujar Roy.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper