Gojek Singapura Pangkas Komisi Driver, Akankah GOTO di RI Menyusul?

Ni Luh Anggela
Sabtu, 21 Oktober 2023 | 15:24 WIB
Warga mengorder ojek online di Jakarta./Bisnis-Abdurahman
Warga mengorder ojek online di Jakarta./Bisnis-Abdurahman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Digital Empowering Community (Idiec) ragu unit bisnis ride hailing PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), Gojek, memangkas komisi dari mitra driver ke perusahaan seperti yang dilakukan di Singapura.

Di negeri Singa, Gojek memangkas komisi dari 15% menjadi 10%.Belum diketahiui apakah langkah serupa turut diambil Gojek di Indonesia atau tidak. 

Ketua Umum Idiec M. Tesar Sandikapura menyampaikan, saat ini Gojek dan Grab di Indonesia masih bersaing dan mengejar profit. Apalagi, masyarakat tengah mengurangi ketergantungan terhadap ojek online.

Dengan kondisi tersebut, menurutnya akan berat bagi Gojek untuk memangkas komisi driver ke perusahaan. 

“Saya tidak yakin dengan hal itu,” kata Tesar, dikutip Sabtu (21/10/2023).

Menurutnya, pemangkasan komisi yang dikumpulkan driver ke perusahaan berdampak ke arus kas. Akibatnya, perusahaan akan menjadi sulit untuk meraup profit dan menjaga pertumbuhan berkelanjutan.

Tesar juga menilai, sekarang sudah bukan zamannya untuk bakar duit. Pengurangan komisi yang diterapkan oleh Gojek Singapura, kata dia, persis seperti awal-awal Gojek dan Grab hadir di Indonesia.

Kala itu, perusahaan teknologi yang melayani angkutan melalui jasa ojek ini menarik komisi yang cukup rendah dari para driver. Namun sekarang, komisi yang ditarik oleh perusahaan tergolong tinggi, bahkan menetapkan target untuk mitra drivernya.

Meski menarik komisi yang cukup besar, Tesar melihat bahwa perusahaan-perusahaan ini masih cukup senang lantaran tidak banyak mitra driver yang beralih.

“Kecuali ada eksodus besar, baru bermasalah. Atau kalau mau, dia memberikan potongan ke user. Impactnya terasa langsung kalau misalnya tarifnya Rp10.000 terus turun jadi Rp6.000. Wah itu yang tadinya orang tidak mau naik Gojek gara-gara kemahalan kan bisa balik lagi,” imbuhnya.

Bisnis coba mengonfirmasi hal tersebut ke Gojek, namun hingga berita ini diturunkan Gojek belum memberi respons. 

Sebagaimana diketahui, Gojek mulai 1 November 2023 akan mengurangi komisi yang dikumpulkan dari mitra driver di Singapura. Biaya akan dikurangi dari 15 persen menjadi 10 persen hingga akhir 2024.

Langkah tersebut diambil untuk membantu meningkatkan pendapatan dari mitra driver, sekaligus memastikan layanan Gojek tetap dapat diandalkan dan diakses oleh konsumen.

“Langkah ini sejalan dengan komitmen untuk mendukung pengemudi dan memastikan mereka dapat membangun mata pencaharian berkelanjutan di platform Gojek,” jelas perusahaan, melansir CNA, Kamis (19/10/2023).

Gojek juga mengerek naik biaya layanannya menjadi 15 persen pada Februari 2023, di tengah pemulihan pandemi di Singapura. Perusahaan juga sempat memangkas biaya layanannya hingga separuhnya, dari 20 persen, sejak Juni 2021 untuk meningkatkan pemasukan mitra driver selama pandemi Covid-19.

Sebagai perbandingan, kompetitornya, Grab, menarik komisi sekitar 20 persen dari para pengemudinya, sedangkan Ryde mengambil 10 persen. Sedangkan TADA tidak memungut komisi untuk semua perjalanan.

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper