Gojek Singapura Kenakan Biaya Tambahan untuk Pembayaran Nontunai, Indonesia Menyusul?

Ni Luh Anggela
Kamis, 19 Oktober 2023 | 20:50 WIB
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Gojek, perusahaan teknologi asal Indonesia, berencana mengenakan biaya transaksi bagi penumpang di Singapura yang menggunakan pembayaran nontunai mulai 1 November 2023.

Pihak Gojek pada Kamis (19/10/2023) menyebut, langkah tersebut bukan merupakan hal baru di pasar Singapura. Adapun biaya yang dikenakan berkisar dari S$0,10 (US$0,07) dan S$0,60 tergantung pada jarak yang ditempuh.

Nantinya, biaya transaksi akan tercantum dalam “Biaya Transaksi Pembayaran” yang akan diterima oleh penumpang. Demikian melansir CNA, Kamis (19/10/2023). 

Saat ini, Gojek membebankan biaya pengemudi dan biaya platform kepada penumpang di atas keseluruhan tarif perjalanan. 

Kompetitor Gojek seperti TADA dan ComfortDelGro sudah lebih dulu menerapkan hal serupa untuk pembayaran non tunai. TADA mematok tarif yang berbeda-beda tergantung pada kartu yang digunakan, sedangkan ComfortDelGro membebankan biaya administrasi sebesar 10 persen di luar total tarif perjalanan.

Lebih lanjut Gojek menuturkan, perusahaan akan mengurangi komisi yang dikumpulkan dari pengemudi mulai 1 November 2023. 

“Biaya akan dikurangi dari 15 persen menjadi 10 persen hingga akhir 2024,” jelas Gojek.

Menurut perusahaan, penurunan biaya layanan akan membantu meningkatkan pendapatan yang dibawa pulang oleh pengemudi, sekaligus memastikan layanan Gojek tetap dapat diandalkan dan dapat diakses oleh konsumen. 

Langkah ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung pengemudi dan memastikan mereka dapat membangun mata pencaharian berkelanjutan di platform Gojek.

“Hal ini juga akan mendukung upaya berkelanjutan Gojek dalam meningkatkan pemasukan pengemudi, serta pengalaman layanan ride-hailing bagi pelanggan secara keseluruhan,” ujar mereka.

Gojek sempat menaikkan biaya layanannya menjadi 15 persen pada Februari 2023, di tengah pemulihan pandemi di Singapura, setelah sebelumnya menurunkan biaya layanannya hingga separuhnya dari 20 persen sejak Juni 2021 guna meningkatkan pendapatan pengemudi selama pandemi Covid-19.

Sebagai perbandingan, pesaingnya, Grab, mengambil komisi sekitar 20 persen dari para pengemudinya, sementara Ryde mengambil 10 persen. Sedangkan TADA, tidak mengambil komisi untuk semua perjalanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper