Flash Coffee Tutup Gerai di Singapura, Bakal Merembet ke Indonesia?

Anggara Pernando, Leo Dwi Jatmiko
Senin, 16 Oktober 2023 | 09:51 WIB
Orang mengantre membeli kopi di salah satu gerai Flash Coffee/dok. website flash Coffee
Orang mengantre membeli kopi di salah satu gerai Flash Coffee/dok. website flash Coffee
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Flash Coffee, startup jaringan kopi asal Singapura, dikabarkan menutup seluruh jaringan gerai di negara pulau itu. Menimbulkan pertanyaan tentang masa depan bisnis mereka di Indonesia. 

Dilansir Channelnewsasia (CNA), Senin (16/10/2023), Flash Coffee disebut menutup 11 gerai di Negeri Singa secara mendadak. Disebutkan penutupan gerai ini disampaikan pada Selasa lalu. Para pekerja diminta berkumpul pada Kamis kemarin.

“Sebagian besar staf kantor pusat kami di Singapura telah ditawari peran di pasar lain atau di tim regional kami. Selain itu, kami secara aktif mencoba menghubungkan barista kami dengan peluang di jaringan kopi lain,” kata perusahaan itu kepada CNA. 

Seiring penutupan gerai bisnis di Singapura, CNA melaporkan perusahaan masih terhutang gaji karyawan. Disebutkan untuk gaji September 2023 lalu, karyawan baru menerima 25%. Sedangkan 75% sisanya masih terhutang. Belum ada penjelasan lanjutan atas sisa gaji karyawan ini.

Flash Coffe sendiri telah hadir di Indonesia. Pada Mei 2023, perusahaan tersebut menerima pendanaan sebesar US$50 juta atau Rp737 miliar dipimpin oleh White Star Capital. 

Pendanaan tersebut rencananya digunakan untuk ekspansi ke sejumlah negara mulai dari Thailand, Hongkong, Korea Selatan hingga Indonesia.

Pada saat itu, CEO Flash Coffee David Brunier menyampaikan bahwa 92 toko mereka yang berada di Indonesia sudah untung 100%, didorong oleh kesesuaian produk dengan pasar. 

Flash Coffee pun berencana untuk memperluas pasar mereka dengan menjangkau daerah baru. “Kami ingin memperluas kehadiran Flash Coffee di kota-kota lain,” kata David dalam siaran pers. 

David mendirikan Flash Coffee pada 2020. Hingga Mei 2023, perusahaan rintisan tersebut telah hadir di lebih dari 200 toko di Singapura, Indonesia, Thailand, Hong Kong, dan Korea Selatan. 

Perusahaan tersebut juga dikabarkan berhasil meraih pertumbuhan pendapatan 23 kali lipat pada 2021 dan tumbuh lagi sebesar 4 kali lipat pada 2022. 

Namun, sayangnya pertumbuhan itu diwarnai dengan kerikil. Sebelum melakukan PHK dan menutup gerai di Singapura tahun ini, pada November 2022, Flash Coffee juga sempat dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah pegawainya. 

Sementara itu mengenai gerai Flash Coffee di Indonesia, hingga saat ini belum diketahui kelanjutannya. Mereka harus bersaing dengan startup F&B lainnya seperti Kopi Kenangan, Janji Jiwa, dan lain sebagainya. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper