Kasino dan Hotel Megah MGM Resort Catatkan Rugi Rp1,7 Triliun Usai Diretas

Crysania Suhartanto
Minggu, 8 Oktober 2023 | 14:48 WIB
Kasino MGM Cotai di Makau yang dioperasikan oleh MGM China/Istimewa
Kasino MGM Cotai di Makau yang dioperasikan oleh MGM China/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu hotel dan kasino terbesar di Amerika Serikat, MGM Resort, mencetak kerugian hingga US$110 jua atau  Rp1,7 triliun usai mengalami serangan siber beberapa waktu lalu.

Dikutip dari NBC, dampak yang begitu besar tersebut dikarenakan serangan siber membuat sistem reservasi hotel dan sistem di kasino sempat tidak dapat diakses. Alhasil, seluruh kasino dan hotel yang berada dalam naungan MGM di sepanjang Las Vegas Strip terkena dampaknya.

Beberapa pelanggan hotel MGM juga tidak dapat menggunakan kartu kunci untuk masuk ke kamar mereka. Karyawan juga tidak dapat menerima email perusahaan selama berhari-hari. Kemudian seluruh bagian mesin slot di kasino MGM juga tidak dapat diakses.

Security Affair mengabarkan kerugian akibat serangan ini diprediksi akan mempengaruhi keuangan perusahaan setidaknya hingga akhir tahun.

“Perusahaan yakin bahwa gangguan operasional yang dialami selama September, akan berdampak negatif pada hasil kuartal ketiga 2023, terutama pada operasinya di Las Vegas, dan akan terbawa hingga kuartal keempat,” ujar rilis MGM yang diterima Security Affair, Jumat (6/10/2023).

Adapun menurut rilis tersebut, pelaku peretas yang dikenal sebagai Scattered Spider disebut telah mengambil data pelanggan, mulai dari nama, informasi kontak, tanggal lahir, nomor sim, hingga nomor jaminan sosial pelanggan. 

Beruntungnya, MGM memastikan nomor rekening bank pelanggan dan rincian kartu pembayaran tidak terdampak. 

Kendati demikian, berdasarkan email yang diterima para pelanggan, MGM tetap akan memberikan layanan pemantauan kredit gratis dan perlindungan pencurian identitas kepada para pelanggan yang terdampak.

Lebih lanjut, perusahaan memang tidak merinci jumlah data yang terdampak. Namun, berdasarkan tuntutannya yang dilayangkan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, data yang diambil adalah data pelanggan yang bertransaksi sebelum Maret 2022.

MGM mengaku perusahaannya telah menggelontorkan biaya US$10 juta atau sekitar Rp156 miliar untuk biaya konsultasi, hukum, dan penasihat pihak ketiga yang akan ditanggung oleh asuransi keamanan sibernya.

Alhasil, dikutip dari NBC News, CEO MGM Bill Hornbuckle mengatakan sebagian besar sistem kami telah dipulihkan. “Kami juga yakin bahwa serangan ini dapat diatasi,” ujar Bill dikutip dari NBC News. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper