Badan Intelijen Belgia Pantau Alibaba Atas Dugaan Spionase

Redaksi
Kamis, 5 Oktober 2023 | 18:20 WIB
Seorang pejalan kaki melewati logo Alibaba di China/ Bloomberg
Seorang pejalan kaki melewati logo Alibaba di China/ Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Dinas Keamanan Negara (VSSE), badan intelijen tertua Belgia, memantau pusat logistik utama Alibaba Holding China di Eropa atas dugaan spionase atau aktivitas pemata-mataan

Dilansir dari reuters, Kamis (5/10/2023) Dinas Keamanan Negara (VSSE) mendeteksi adanya spionase di pusat logistic Alibaba saat berada di bandara Kargo Kota Liege, Belgia.

“Kemungkinan aktivitas spionase atau campur tangan oleh entitas China termasuk Alibaba,” tulis reuters.

Alibaba dan Dinas Keamanan Negara Belgia (VSSE) tidak memberi komentar mengenai hal itu. 

Sebagai informasi, Alibaba adalah salah satu perusahaan e-commerce raksasa di dunia yang didirikan Jack Ma dan rekannya pada 1999 silam. Sedangkan, spionase sesuatu penyelidikan untuk mengumpulkan informasi secara rahasia tanpa adanya izin dari pemilik yang sah dari informasi.

Alibaba telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah Belgia pada 2018 untuk membuka pusat perdagangan e-commerce yang dijalankan oleh cabang logistiknya Cainiao, yang mencakupi investasi dalam infrastruktur logistik. 

Dikutip dari bloomberg, pada bulan lalu Alibaba mengajukan pencatatan Cainiao Smart Logistics Network Ltd., cabang logistik dari Alibaba Group Holding Ltd., telah mengajukan penawaran umum perdana di Hong Kong, yang berpotensi menjadikannya salah satu unit pemimpin ecommerce China pertama yang melakukan IPO.

Alibaba berada di tengah-tengah perombakan bersejarah, dipecah menjadi enam unit utama dan bertransisi ke kepemimpinan baru di bawah Chief Executive Officer yang baru ditunjuk, Eddie Wu. 

Pendahulunya, Daniel Zhang, mengundurkan diri sebagai ketua dan CEO untuk fokus pada divisi cloud Alibaba, dan beberapa bulan kemudian, melepaskan tugas tersebut juga untuk mengambil dana investasi baru.

Alibaba mendirikan Cainiao pada 2013 dan menggunakannya sebagai tulang punggung pengiriman untuk pasar online China. 

Unit tersebut mengikuti jejak Alibaba dalam arena ecommerce global, menangani paket untuk jutaan pedagang dan merek di platform seperti AliExpress dan Lazada di Asia Tenggara. (Afaani Fajrianti)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper