Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah kekhawatiran terhadap risiko bahaya dari kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI), Alibaba menyebut kecerdasan buatan belum bisa lebih cerdas daripada manusia.
Menurut President of Database Product Business Alibaba Cloud Intelligence, Feifei Li, hal ini dikarenakan AI yang masih belum memiliki logic deductive atau keputusan berdasarkan logika.
"Saat ini AI belum memiliki kemampuan untuk berpikir secara intuisi dan manusiawi, melainkan mereka hanya bisa menyarankan hal-hal yang pengguna inginkan," ujar Feifei Li pada media briefing, Selasa (25/7/2023).
Hal ini tak terlepas dari konsep AI saat ini yang masih berfokus dalam dua hal, content generator dan content moderation.
Adapun content generator adalah saat ketika kecerdasan buatan membuatkan konten untuk para pengguna. Mulai dari unggahan, copywriting, ataupun artikel.
Kemudian, content moderation adalah ketika algoritma dari kecerdasan buatan dapat mendeteksi konten yang tidak menyenangkan dan dapat mengurangi pekerjaan manusia yang simpel, yang biasanya dilakukan secara manual.
Diketahui, saat ini Alibaba sedang mengembangkan teknologi AI terbaru. Yang pertama adalah Tongyi Wanxiang, sebuah model komputer yang dapat mengubah kumpulan teks menjadi gambar.
Adapun teks itu dapat dibuat dalam bahasa Mandarin serta Inggris. Kemudian, teks tersebut diubah menjadi berbagai jenis gambar, mulai dari cat air, cat minyak gaya China, animasi, sketsa, ilustrasi, dan kartun 3D.