Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai jika memang infrastruktur Base Tranceiver Station atau BTS sulit untuk digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), maka perlu dijajaki solusi teknologi lainnya.
Kepala Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Jarot mengatakan tujuan utama pemerintah adalah untuk penyediaan layanan di daerah-daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dan bukan sekadar menggelar BTS.
“Sehingga kalau BTS benar-benar tidak memungkinkan untuk digelar, mungkin perlu dijajaki solusi teknologi akses lainnya,” ujar Sigit kepada Bisnis, Kamis (5/10/2023).
Adapun menurut berbagai sumber, satu harga infrastruktur BTS sekitar Rp600 juta hingga Rp1,5 miliar. Hal inipun bergantung pada harga tanah, jalur distribusi material, serta grounding.
Sigit mengatakan proyek pembangunan infrastruktur BTS oleh Kemenkominfo ini sudah cukup lama dimulai. Alhasil, seharusnya pemerintah juga sudah mengetahui hambatan dari molornya proyek.
“Apakah hambatan alam, hambatan regulasi, hambatan teknis, hambatan finansial, faktor manusia, dan lain sebagainya,” ujar Sigit.
Oleh karena itu, seharusnya saat Kemenkominfo mengetahui adanya potensi proyek akan molor, seharusnya sudah ada gambaran untuk solusinya.
Sebagai informasi, berdasarkan catatan Bisnis, Presiden Jokowi sempat menyayangkan proyek pembangunan infrastruktur BTS di daerah 3T terus mengalami kendala. Oleh karena itu, Jokowi mengutarkan jika memang ada masalah, Kemenkominfo harus sigap mencari solusinya.
“Ada masalah di BTS kita. Sudah mikir area pinggir, jauh, terselesaikan, BTS-nya bermasalah. Artinya, (target) mundur lagi, meski saya yakin juga sebenarnya bisa diselesaikan (tepat waktu). Asalkan ada tantangan, maka cari solusinya,” ujar Jokowi, Rabu (4/10/2023).
Untuk diketahui, proyek pembangunan infrastruktur BTS ini digarap dengan kontrak pada 2020-2024. Adapun sekitar Rp10 triliun dari rencana anggaran sudah dicairkan Kemenkominfo pada 2020.
Namun nyatanya, di tahun terakhir kontrak, baru ada 1.110 menara BTS yang berdiri dari target 4.200 menara. Adapun, jumlah menara yang sudah benar-benar selesai bahkan hanya berjumlah 958 unit.