Jokowi Minta Proyek BTS 4G Dikebut Saat Anggaran Infrastruktur TIK Menurun

Akbar Evandio, Crysania Suhartanto
Kamis, 5 Oktober 2023 | 16:04 WIB
Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) di salah satu wilayah. Bisnis/Arief Hermawan P
Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) di salah satu wilayah. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada jajarannnya untuk mencari solusi guna mempercepat penggelaran jaringan base transceiver station (BTS) 4G agar dapat selesai tahun depan. 

Permintaan disampaikan saat alokasi anggaran (pagu definitif) pembangunan infrastruktur telekomunikasi (TIK) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada 2024 menurun. 

Diketahui, angka pagu alokasi anggaran (pagu definitif) infrastruktur telekomunikasi Kemenkominfo turun 31,17 persen atau sekitar Rp4,4 triliun pada 2024 dibandingkan dengan 2023, yang sebesar Rp13,9 triliun.  

Anggaran infrastruktur telekomunikasi merupakan anggaran yang digunakan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) dalam melakukan pemerataan jaringan. Pada 2023, anggaran infrastruktur telekomunikasi sebesar Rp13,9 triliun. Sementara itu pada 2024 tercatat sebesar Rp9,56 triliun atau turun sekitar Rp4,3 triliun. 

Dengan jumlah anggaran yang lebih rendah tersebut, Bakti masih memiliki tanggung jawab untuk mendorong pemerataan infrastruktur telekomunikasi dan menghadirkan base transceiver station (BTS) di sekitar 9.113 desa, serta proyek-proyek lainnya.  

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi sempat mengatakan meski mengalami penurunan anggaran, proyek-proyek dan pekerjaan rumah besar dari Bakti tidak akan terganggu 

“Tidak [terdampak]. Kami yakin akan jalan terus. Jalan terus pokoknya,” ujar Budi saat ditemui wartawan seusai rapat DPR beberapa waktu lalu.

Budi juga mengatakan angka ini masih perencanaan (pagu) sehingga masih akan disesuaikan lebih lanjut dalam realisasinya. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan proyek besar seperti pembangunan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) menghadapi permasalahan. 

Proyek besar itu bermasalah karena kasus korupsi BTS 4G di Kemenkominfo yang menjerat mantan Menkominfo Johnny Plate. Dia menjadi terdakwa dan dalam proses di pengadilan. 

Jokowi meminta jajarannya segera mencari solusi sehingga proyek dengan anggaran triliunan rupiah itu dapat selesai tepat waktu dan tidak mundur.  

“Ada masalah di BTS kita sudah mikir area pinggir, jauh, terselesaikan BTS-nya bermasalah. Artinya [targetnya] mundur lagi, meski saya yakin juga sebenarnya bisa diselesaikan [tepat waktu] asalkan ada tantangan, maka cari solusinya,” ucap Jokowi. 


Untuk diketahui, proyek menara BTS menyasar pada wilayah terluar, terdepan dan terpencil (3T) digarap dengan kontrak pada 2020-2024. Adapun, sekitar Rp10 triliun dari rencana anggaran telah dicairkan pada 2020 oleh Kemkominfo. Namun, Kementerian tersebut mencatat baru terdapat 1.110 menara BTS yang dilaporkan berdiri dari target 4.200 menara hingga Maret 2022.

Dari jumlah tersebut, menara yang benar-benar terbangun hanya berjumlah 958 unit. Adapun biaya yang dikeluarkan untuk membangun 958 menara BTS sejumlah Rp 2,1 triliun dari anggaran total yang mencapai Rp10 triliun. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper