Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah studi baru menyebutkan bahwa asteroid bisa menghantam Bumi dalam 159 tahun ke depan.
Mengingat asteroid menyebabkan kepunahan dinosaurus sekitar 65 juta tahun yang lalu, ini merupakan berita yang mengejutkan.
Kini, prediksi tabrakan asteroid dalam waktu dekat memang menakutkan. Ketahui apa yang dikatakan para ahli tentang dampak asteroid ini.
Menurut laporan Echo Live, Profesor Astrofisika University College Cork (UCC) Bertram Bitsch mengatakan bahwa ada kemungkinan asteroid bernama Bennu menghantam planet kita dalam 159 tahun yang dapat menyebabkan akhir umat manusia!
Bitsch menambahkan bahwa hal ini mungkin tidak akan pernah terjadi, namun ada satu dari 2700 kemungkinan Asteroid Bennu dapat menghantam Bumi.
Program 'Dampak Bumi' Imperial College of London melaporkan bahwa Asteroid Bennu memiliki ukuran 1.640 kaki yang sangat masif. Itu bisa membuat kawah selebar 6 kilometer dan bisa menghancurkan berbagai bangunan di area yang luas.
Para profesor UCC juga menyebutkan pesawat ruang angkasa Osiris-Rex milik NASA dan pengumpulan tanah dari Asteroid Bennu dan mengirimkannya kembali ke Bumi beberapa hari yang lalu.
“Kami sudah mengetahui arah pergerakan asteroid tersebut, namun yang ada hanyalah kemungkinan bahwa ia akan bertabrakan dengan Bumi atau tidak karena kami belum dapat menghitung lintasannya dengan tepat karena masih belum diketahuinya. pertemuan gravitasi yang sebenarnya akan terjadi pada asteroid ini di masa depan.” paparnya.
Saat ini, NASA sedang mempelajari 250 gram tanah yang dikumpulkan dari Asterid Bennu. Studi ini dapat membantu para ilmuwan memahami asal usul alam semesta.
Selain itu, hal ini akan membantu pemahaman yang lebih baik tentang asteroid sehingga dunia dapat menciptakan mekanisme pertahanan.
Para ilmuwan dapat berupaya membelokkan asteroid tersebut atau mereka juga dapat mengembangkan rencana untuk menghancurkan seluruh asteroid berbahaya tersebut.
Asteroid adalah batuan luar angkasa raksasa yang melintasi ruang angkasa dan yang mengkhawatirkan, beberapa di antaranya juga mendekati Bumi.
NASA melacak asteroid tersebut dan mengkategorikannya sebagai objek yang berpotensi berbahaya atau tidak berbahaya, bergantung pada ukuran dan kedekatannya dengan planet.