Bisnis.com, JAKARTA – Kode Quick Response (QR) atau QR Code merupakan ulasan terhadap barcode yang biasa terdapat pada suatu produk. Saat ini sedang marak penipuan dengan kode QR Palsu. Maka dari itu, Anda harus berhati-hati dalam membayar apapun melalui Kode QR.
Kode QR ini berbentuk deretan kotak berwarna hitam seperti barcode namun memiliki tampilan yang ringkas dibandingkan dengan mengetikkan Uniform Resource Locator (URL) yang sangat panjang.
Namun kemudahan ini masih menyembunyikan kerentanan yang signifikan. Ini digunakan untuk berbagai tujuan, seperti merespons survei dengan cepat, mengunduh item berguna, dan mengakses situs web yang Anda minati.
Seperti dikutip dari Kaspersky pada Rabu (06/09/2023), jika dibandingkan dengan tautan biasa, terdapat jebakan yang mudah ditemukan oleh penjahat dunia maya.
Adapun Tanda peringatan yang diketahui adalah kesalahan ketik atau karakter tambahan pada alamat situs, pengalihan tersembunyi, domain tidak dikenal, dan banyak lagi. Namun dengan adanya kode QR, tidak ada yang bisa menebak kemana tumpukan kotak hitam itu akan membawa Anda.
Sebagai informasi, Kaspersky telah menjadi perusahaan keamanan siber global sejak tahun 1997.
Adanya intelijen ancaman dan keahlian keamanan yang mendalam. Kaspersky terus mengembangkan solusi dan layanan keamanan generasi berikutnya untuk melindungi bisnis, infrastruktur penting, pemerintah, dan konsumen di seluruh dunia.
Kaspersky memberikan contoh menarik, ada kisah seorang perempuan yang kehilangan hingga US$20.000 atau setara Rp305 juta (kurs: Rp15.295). Pasalnya, dia memindai kode QR saat membeli bubble tea.
Saat itu, seorang warga Singapura berusia 60 tahun sedang menerima secangkir bubble tea gratis. Kemudian, ia harus memindai stiker kode QR yang ada di pintu kaca kedai kopi.
Menurut Karpersky setelah melakukan survey, bahwa tenyata stiker kode QR yang terdapat di kedai tersebut telah diekploitasi.
Selain itu, kode phishing (penipuan) itu berisi tautan yang memungkinkan pembeli menggunakan pembayaran QR untuk mengunggah atau mengunduh aplikasi Android pihak ketiga. Namun, ini sebenarnya adalah aplikasi penipuan.
Jika Anda sudah terlanjur install aplikasi berbahaya tersebut, aplikasi tersebut akan meminta akses ke kamera dan mikrofon serta mengaktifkan layanan aksesibilitas Android.
Layanan ini akan membantu penjahat dunia maya melihat dan mengontrol layar korban, serta menonaktifkan pengenalan wajah dan sidik jari.
Dengan cara ini, penyerang dapat memaksa korban memasukkan kata sandi aplikasi perbankan mereka secara manual. Penipu hanya menunggu korban untuk login, menyadap kredensial mereka, dan menggunakannya untuk mentransfer jumlah penuh ke akun mereka.
Jadi, jangan sampai Anda menjadi korban penyalahgunaan kode QR palsu. Sekali lagi, Anda perlu berhati-hati sebelum mentransfer uang melalui kode QR.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan kode QR:
1. Cermati Alamat Situs dalam Kode QR
Periksa dengan cermat alamat situs yang tertaut di dalam kode QR, dan cari tanda bahaya yang umum.
2. Pastikan konten yang diharapkan dan aktual sesuai
Sebagai contoh, jika kode tersebut seharusnya mengarah ke survei maka secara logis harus ada semacam formulir dengan pilihan jawaban. Jika tidak, segera tutup situs tersebut. Namun meskipun situs tersebut tidak menimbulkan kecurigaan, Anda tetap harus berhati-hati karena bisa jadi situs tersebut palsu.
3. Jangan Mengunduh Aplikasi Via Kode QR
Biasanya, Anda selalu dapat menemukan aplikasi asli di Google Play, App Store, atau platform resmi lainnya. Tidak disarankan untuk menginstal aplikasi dari sumber pihak ketiga dalam keadaan apa pun.(Afaani Fajrianti)