Festival Literasi Digital: Dongkrak Penjualan UMKM Melalui Digitalisasi

Muhammad Ridwan
Rabu, 30 Agustus 2023 | 19:07 WIB
Bisnis Indonesia bersama dengan Indosat Ooredoo Hutchison menggelar Festival Literasi Digital di Politeknik Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Rabu (30/8/2023)/JIBI
Bisnis Indonesia bersama dengan Indosat Ooredoo Hutchison menggelar Festival Literasi Digital di Politeknik Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Rabu (30/8/2023)/JIBI
Bagikan

Bisnis.com, KUPANG - Kehadiran layanan telekomunikasi di Nusa Tenggara Timur yang lebih luas telah mampu mendongkrak penjualan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan pemanfaatan digitalisasi.

SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan perkembangan dunia digital telah mampu mendorong para generasi muda untuk menciptakan peluang-peluang baru dengan menghadirkan inovasi dan kreasi.

Menurutnya, media sosial dan platform daring telah menjadi lahan segar bagi generasi muda untuk masuk ke dunia industri kreatif.

Untuk itu, dia menuturkan Indosat telah memperluas layanan di Nusa Tenggara Timur untuk mendukung berkembangnya dunia digital.

Adapun, Indosat telah menjangkau sekitar 80 persen populasi di keseluruhan Nusa Tenggara, secara spesifik di Nusa Tenggara Timur, Indosat telah melayani 100 persen populasi.

"Kapasitas SDM, kapasitas jaringan, peningkiatan akses internet, ini menjadi kunci sehingga peluang bagi masyarakat Nusra akan semakin besar," ujarnya dalam Festival Literasi Digital di Politeknik Negeri Kupang, Rabu (30/8/2023).

Sementara itu, CEO & Founder Timor Moringa, Meybi Agnesya menuturkan, perkembangan teknologi telah menuntut adanya transformasi bagi industri UMKM.

Pasalnya, perkembangan tersebut telah menuntut para pelaku usaha untuk bisa lebih bertransformasi mengikuti perkembangan zaman agar dapat terus bertahan dan bahkan berkembang.

"Suka atau tidak suka, mau tidak mau kita sudah ada di era yang sedang, di era bertransformasi, kalian kalau tidak mau dan tidak suka akan tertinggal, kita tidak akan laku," ungkapnya.

Mulanya, pandemi Covid-19 telah berdampak besar terhadap kinerja penjualan Timor Moringa. Pembatasan pergerakan telah membuat jumlah pembeli menciut, sehingga diperlukan upaya penjualan yang lebih luas.

Menurutnya, dengan pemanfaatan digitalisasi, pihaknya telah dapat memperluas wilayah penjualannya.

Meybi mengungkapkan, produk oleh-oleh khas Nusa Tenggara Timur yang menjadi andalannya, kini sudah dapat dinikmati keberbagai wilayah seperti Jakarta dan negara tetangga seperti Timor Leste.

"Kami harus cari pembeli itu akhirnya kita bertransformasi digital yang awalnya pendapatan minus karena tidak ada pemasukan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Muhammad Ridwan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper