Bisnis.com, JAKARTA - Raybe, pesawat nirawak atau drone, memikat perusahaan Jepang. Sekitar 40 unit drone buatan PT Bentara Tabang Nusantara (PT BETA) dan PT Terra Drone Indonesia tersebut diborong belum lama ini.
PT BETA selaku industri manufaktur drone di Indonesia dan PT Terra Drone sebagai perusahaan penyedia jasa drone terbesar di dunia yang berasal dari Jepang, menjalin kolaborasi dalam mengekspor drone Roybe produksi dalam negeri ke pasar internasional.
Raybe sendiri merupakan drone yang memiliki jarak jelajah terbang hingga 140 hektare. Meski memiliki sayap, Raybe merupakan jenis pesawat yang dapat take off dan landing secara vertikal (VTOL).
Raybe memiliki radius telemetri hingga 15 km. Pesawat nirawak ini terbuat dari fiberglass komposit, Full elektrik dan dilengkapi dengan kamera 24 MP. Namun Raybe bukanlah satu-satunya drone dengan daya jelajah tinggi. Ada beberapa drone dengan fitur yang lebih mumpuni dari Raybe.
Berikut drone selain Raybe dengan fitur dan daya jelajah tinggi:
Trinity F90+- Micasense RE P RGB
Trinity sama seperti Raybe yaitu drone dengan jenis VTOL. Drone dengan panjang 1,48 meter dan lebar 2,39 meter ini memiliki ketahanan terbang di udara selama 60 menit, atau 10 menit lebih lama dibandingkan dengan Raybe.
Drone ini memiliki Telemetry radius 7 kilometer dan telah terbukti dapat terbang 1.000 kali tanpa ada satu pun sparepart yang harus diganti. Drone ini dukung dengan daya listrik penuh, kamera multispektral dan kasing transportasi yang relatif kasar. Saat ini drone ini baru dapat diproduksi di Jerman.
Trinity 90+- biasa digunakan untuk pemetaan di berbagai sektor industri khususnya perkebunan & agrikultur. Terra Drone membanderol Trinity 90+- dengan harga Rp690 juta.
Drone PPK SQA E-VTOL – 42
SQA eVTOL merupakan drone VTOL. Drone ini terbilang ringkas dan ringan dibandingkan dengan drone VTOL di kelasnya.
Dikembangkan oleh Laboratorium X-WORKS milik C-Astral, drone tersebut dirancang untuk dapat menjalankan misi Intelligence, Surveillance, Reconnaisance (ISR) di berbagai medan dengan jarak radius operasi hingga 40 kilometer dari lokasi Ground Control Station.
SQA eVTOL dapat dilengkapi dengan kamera 42 MP untuk aplikasi survei & pemetaan resolusi & akurasi tinggi. Drone ini mampu terbang selama 2,5 jam dan dilengkapi dengan parasut darurat. Drone buatan Slovenia ini full eletrik.
Drone Surveillance Bramor C4eye - EYE - X HD2
Berbeda dengan Roybe, SQA dan Trinity, Bramor adalah drone dengan metode lepas landas menggunakan peluncur dan mendarat dengan menggunakan parasut. Bramor memiliki daya tahan di udara 3x lipat lebih lama dari Raybe yaitu 3,5 jam.
Selain itu radius telemetri Bramor juga sangat jauh hingga garis pandang 40 km. Memiliki konfigurasi sayap tetap yang dirancang khusus untuk misi ISR. Full elektrik, parasut darurat, kamera PTZ EO 1280×720 20x optical + 2x digital zoom dan juga dilengkapi dengan Kamera IR LWIR uncooled 640×480 4x digital zoom.
Drone buatan Slovenia ini biasa digunakan oleh instansi militer serta kementerian pertahanan di berbagai negara untuk keperluan observasi & pengawasan secara real-time, karena dilengkapi dengan kamera EO resolusi tinggi serta sensor IR yang dapat diperbesar hingga 40x, mampu mendeteksi, mengikuti, dan menentukan lokasi target siang dan malam.