Bisnis.com, SOLO - Media sosial Twitter (X) dikabarkan membatasi akses dari platformnya ke website atau media yang berseberangan dengan Elon Musk.
Kabar itu beredar setelah muncul unggahan di forum mengenai Twitter yang memperlambat akses trafik ke situs berita seperti New York Times dan Reuters pada Selasa (15/8/2023).
Selain itu, Twitter juga membuat pengguna menunggu lebih lama untuk mengakses Instagram, Facebook, Bluesky, Threads, dan Substack dari tautan yang diklik di dalam platform.
Delay dari Twitter tersebut diyakini akan mengurangi pendapatan iklan kepada perusahaan-perusahaan itu.
Maklum, delay sedikit saja bisa membuat pengguna tak sabar dan urung membuka tautan ke media atau website tersebut.
Sementara itu, media lain seperti YouTube dan Fox News diketahui tak terdampak dengan pembatasan akses trafik dari Twitter.
Pemilik Twitter Elon Musk memang punya rekam jejak berseberangan dengan media-media yang dibatasi itu.
Musk sempat menyebut New York Times sebagai media propaganda dan mencabut tanda verifikasi centang biru dari akun Twitter resmi perusahaan.
Threads dan Instagram jelas, merupakan pesaing Twitter dari lini media sosial. CEO Meta yang menaungi dua aplikasi tersebut, Mark Zuckerberg, juga terlibat cekcok dengan Musk.
Pembatasan Twitter juga dikomentari oleh Mark Zuckerberg melalui akun Threads miliknya.
Zuckerberg menanggapi unggahan akun @taylorlorenz yang menyebut pembatasan tersebut cukup aneh.
Bos Instagram lantas membalas dengan singkat berupa emoji berpikir atas unggahan tersebut.