Bisnis.com, JAKARTA – Pemilik Twitter Elon Musk menjalankan strategi baru untuk menarik hati para pengiklan. Kali ini, konglomerat muda itu menawarkan potongan setengah harga untuk perusahaan yang ingin memasang iklan video di topik trending pada kolom explore.
Informasi tersebut disampaikan pihak Twitter, atau yang baru-baru ini me-rebranding diri sebagai X, lewat email kepada para pengiklannya, seperti dilansir dari The Register, Kamis (27/7/2023). Tawaran potongan harga dikatakan hanya berlaku hingga 31 Juli nanti.
Bersamaan dengan itu, Twitter juga menginformasikan bahwa pengiklan memiliki waktu hingga 7 Agustus untuk membelanjakan uang di platform jika tidak ingin kehilangan tanda verifikasi centang emas yang diberikan pada April kemarin.
Akun dengan centang emas, warna yang digunakan Twitter untuk melambangkan bahwa akun dijalankan oleh identitas yang tercantum dalam profil, dilaporkan harus menghabiskan US$1.000 atau sekitar Rp14,9 juta dalam 30 hari terakhir, atau US$6.000 atau sekitar Rp89,9 juta dalam 180 hari terakhir atau berisiko kehilangan tanda keasliannya.
Masalah iklan menjadi salah satu yang mencolok saat Musk mengakuisisi Twitter. Diketahui ujaran kebencian dan penghinaan rasial meningkat pesat di platform yang sudah berdiri sejak 2006 itu, saat Musk mengakuisisinya 16 tahun kemudian. Ditambah, Musk malah memberhentikan sejumlah besar pekerjanya termasuk yang bekerja di bagian moderasi dan keamanan.
Sebelum diakuisisi oleh Musk, Twitter diketahui memperoleh sekitar 90 persen pemasukannya dari iklan. Setelah masalah keamanan yang meresahkan saat Musk mengambil alih, sejumlah pengiklan besar, seperti Audi, Pfizer, dan Volkswagen segera menarik diri. IPG, sebuah perusahaan iklan terbesar di dunia, bahkan turut merekomendasikan klien-kliennya untuk menarik iklan dari Twitter.
Upaya-upaya Musk untuk menarik kembali para pengiklan tidak pernah dibuka dampaknya. Baru pada awal bulan ini, Musk mengaku pendapatan iklan Twitter secara konsisten turun hampir setengahnya dan arus kas perusahaan masih negatif.
Untuk upaya Musk yang tak kunjung menampakkan hasil, Twitter menunjuk CEO baru, Linda Yaccarino, bersamaan dengan hengkangnya sejumlah pekerja penting Ella Irwin, AJ Brown dan Maie Aiyed, masing-masing kepala kepercayaan dan keamanan Twitter, keamanan merek dan kualitas iklan, dan manajer program kemitraan keamanan merek pada Juni lalu.