Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menargetkan pembangunan base transceiver station (BTS) 4G di desa-desa terpencil rampung tahun ini.
Berdasarkan data Kemenkominfo terdapat lebih dari 12.000 desa yang belum mendapat akses internet. Dari jumlah tersebut, sebanyak 9.113 desa menjadi tanggung jawab Kemenkominfo, sementara 3.000-an desa sisanya menjadi tanggung jawab operator seluler.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menuturkan pembangunan BTS 4G menjadi salah satu fokus Kemenkominfo. Dia berharap proyek tersebut dapat rampung tahun ini.
“Harus terwujud dan kami menargetkan tahun ini dapat tuntas. Selambat-lambatnya tahun ini bisa tuntas semuanya,” tutur dalam konferensi pers di kantor Kemenkominfo, Jakarta pada Kamis (20/7/2023).
Dia mengatakan pembangunan BTS 4G di desa merupakan pekerjaan rumah yang diamanahkan oleh Presiden Joko Widodo kepadanya, sewaktu dilantik menjadi Menkominfo.
Dalam melanjutkan proyek yang saat ini masih ditangani berurusan dengan pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) tersebut, Budi menyebutkan Kemenkominfo akan melakukan identifikasi masalah dengan pihak terkait, termasuk dengan Kejagung.
Budi menegaskan proyek BTS akan tetap berjalan meski masih dalam perkara hukum.
“Senin kami akan koordinasi dengan Kejaksaan Agung untuk melakukan pengawalan,” tambah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut.
Jika merujuk pada Rencana Strategis Kemenkominfo 2020-2024 memang seharusnya pada akhir 2023, jaringan 4G sudah tersedia di 9.113 desa di seluruh Indonesia. Namun kenyataannya, realisasi dari pembangunan 4G masih jauh dari target.
Kemenkominfo pun berupaya untuk menyelesaikan misi menghubungkan desa-desa dengan internet dengan percepatan pembangunan melalui pembentukan satgas.
Mengenai keberadaan satgas dan langkah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, Ketua Umum Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif menilai keberadaan satgas tidak serta merta berdampak signifikan dalam percepatan pembangunan infrastruktur digital.
Efektivitas satgas bergantung pada sejumlah faktor seperti struktur organisasi yang jelas, otoritas yang cukup, sumber daya yang memadai, serta komunikasi dan koordinasi yang baik antara anggota tim.
Selain itu, keberhasilan satgas juga sangat dipengaruhi oleh dukungan dari pihak-pihak terkait, termasuk pihak atasan dan stakeholder lainnya. Jika kondisi-kondisi tersebut terpenuhi, maka satgas dapat berfungsi dengan efektif.
“Namun, jika tidak, maka satgas dapat saja menjadi tidak efektif dan tujuan pembentukannya tidak tercapai,” kata Arif.
