Data Dukcapil Diduga Bocor, Menkominfo: Itu Tanggung Jawab Instansi Pengumpul Data

Widya Islamiati
Kamis, 20 Juli 2023 | 14:35 WIB
Menkominfo Budi Arie memasuki kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika/Bisnis-Crysania Suhartanto
Menkominfo Budi Arie memasuki kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika/Bisnis-Crysania Suhartanto
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) meminta seluruh intansi pemerintah untuk bertanggung jawab atas data yang mereka kumpulkan. Instansi pemerintah harus menjaga data tersebut dengan penuh amanat. 

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) diduga telah mengalami kebocoran data sebanyak 337,2 juta. Dirjen Dukcapil membantah kabar tersebut.  

Adapun Menteri Kemenkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan setiap instansi yang mengunggah data milik masyarakat Indonesia harus bertanggung jawab terhadap keamanan data tersebut. Menurutnya dalam hal ini banyak situs yang memuat data masyarakat untuk keperluan administrasi.

“Banyak kan instansi yang mengumpulkan data pribadi, rumah sakit, perbankan. Jadi semua instansi yang mengumpulkan data pribadi itu dia juga punya tanggung jawab dong. Gitu lho,” tutur Budi pada konferensi pers di kantor Kominfo, Jakarta pada (20/7/2023).

Lebih lanjut Budi menyebutkan perlu adanya sistem khusus untuk mencegah terjadinya kebocoran data pribadi masyarakat Indonesia. Meskipun Budi tidak menjelaskan secara lebih lanjut mengenai sistem ini. 

Banyaknya instansi yang mengumpulkan data, menurut Budi, membuat pihaknya tidak mengetahui persis instansi mana yang mengalami kebocoran data sehingga adanya kebocoran sebanyak 337,2 juta data kependudukan dan catatan sipil (Dukcapil). 

“Kan saya sudah bilang, dukcapil itu kan ngeluarin NIK [nomor induk kependudukan]. Sementara data pribadi kan, banyak instansi yang mengumpulkan data pribadi, ini bocornya yang mana,” kata Budi.

Di sisi lain, Budi juga menyoroti jumlah data yang dikabarkan bocor dari situs Dukcapil tersebut, menurutnya hal tersebut di luar nalar dikarenakan jauh dari total keseluruhan jumlah penduduk Indonesia. 

“Kalau bocor bilang 330 juta, lah penduduk kita 277 juta, berarti kan ada 277 juta NIK. Kok bocor 330 juta, emang ada hantunya kita punya NIK, itu aja udah tidak masuk akal. Itu 330 juta angkanya dari mana saya juga nggak ngerti,” tutup Budi. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, jumlah penduduk Indonesia mencapai 278,69 juta jiwa. Angka ini meningkat dari 2022 yang mencapai 275,77 juta jiwa. 

Dalam catatan Bisnis pada Sabtu (15/7/2023), beredar kabar bahwa 337,2 juta data Dukcapil Kemendagri dijual di Dark Web.

“Rumornya, data dari Ditjen Dukcapil Kemendagri (dukcapil.kemendagri.go.id) sedang dijual,” ujar akun Twitter @DailyDarkWeb.  

Dalam informasi tersebut, data yang diunggah oleh akun “RRR” di Dark Web merupakan data kependudukan lengkap, meliputi NIK, nama lengkap masyarakat, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, agama, alamat, status perkawinan, nama orangtua, hingga tanggal ganti kartu tanda penduduk (KTP).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Widya Islamiati
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper