Bisnis.com, JAKARTA - Crowe Indonesia, perusahaan penasihat investasi dan bisnis, memperkirakan valuasi perusahaan rintisan (startup) di tengah musim dingin perusahaan teknologi yang berkepanjangan menjadi salah satu tantangan global pada masa mendatang.
Pakar Crowe Global Gary McLoughlin mengatakan bahwa penilaian valuasi perusahaan rintisan makin penting terutama pada era ‘tech winter’ saat ini, yang diwarnai dengan berakhirnya fase ‘easy money’.
Investor perlu memikirkan secara matang dalam berinvestasi ke perusahaan rintisan di tengah kondisi ini. Valuasi perusahaan rintisan berbeda dengan sebelum era tech winter.
“Terdapat fenomena koreksi pasar yang signifikan terkait nilai dari perusahaan rintisan,” kata Gary dikutip Kamis (13/7/2023).
Sebelumnya, SE Asia Deal Review: Q1 2023 mengungkapkan bahwa pendanaan startup Indonesia pada kuartal I/2023 turun 41 persen secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) dan 55 persen tahunan (year-on-year/yoy) menjadi US$432,64 juta atau sekitar Rp6,36 triliun.
Adapun, penurunan ini pun terjadi secara garis besar. Pendanaan di Asia Tenggara juga mengalami penurunan 25 persen qtq dan 52 persen yoy menjadi US$2,08 miliar. Pendanaan terbanyak di Asia Tenggara pun masih dipegang oleh Singapura dengan total pendanaan US$956,8 juta atau berkontribusi 46 persen pada pendanaan di Asia Tenggara.
Selain valuasi perusahaan rintisan, menurut Crowe, tantangan lainnya di dunia investasi global ke depan adalah tren dan peran ESG (environment, social, and good governance).
Pakar ESG dari Crowe Global Luis Piacenza mengatakan ESG telah menjadi isu yang krusial bagi pertumbuhan bisnis dan dalam menjaga harmoni bagi masyarakat serta memastikan keberlanjutan lingkungan.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah acara yan diikuti oleh kurang lebih 30 delegasi dari 15 negara, yang berasal dari China, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Nepal, Vietnam, Malaysia, Singapura, Indonesia, Australia, Selandia Baru, India, Mauritius, dan Spanyol.
Crowe Indonesia pada minggu ini juga menyambut delegasi dari Crowe United Emirat Arab (UEA), yang bertujuan memperkuat kolaborasi lintas negara antara Crowe Indonesia dan Crowe UEA.
Ketua Dewan Komisioner OJK 2017 – 2022 dan Chairman & CEO of Global Risk Advisory and Consulting Crowe Indonesia Wimboh Santoso menegaskan komitmen Crowe Indonesia untuk selalu proaktif dalam merespons tantangan global pada masa depan melalui kolaborasi dengan Crowe Global dan anggota Crowe Global di seluruh dunia.
Melalui inovasi berkelanjutan dalam praktik valuasi dan ESG, Wimboh Santoso menekankan dedikasi Crowe Indonesia dalam membantu klien untuk membuat keputusan yang cerdas, yang dapat menciptakan nilai berkelanjutan bagi klien.