Bisnis.com, JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antraiksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan pengoperasian perdana robot humanoid terbaru buatannya, Valkyrie, di perusahaan eksplorasi dan produksi minyak bumi asal Australia Woodside Energy pada Jumat (7/7/2023).
Pengembangan robot Valkriye dilakukan sebagai bagian dari Space Act Agreement antara NASA dengan Woodside Energy di Perth, Australia Barat.
NASA berencana menggunakan robot Valkyrie untuk mengembangkan kemampuan manipulasi ketangkasan bergerak jarak jauh guna mengakomodasi perawatan jarak jauh fasilitas energi tak berawak dan lepas pantai.
Woodside Energy akan menguji perangkat lunak yang dihasilkan dan memberikan data serta umpan balik kepada NASA, membantu mempercepat pematangan teknologi robotik.
Melansir Reuters, Selasa (11/7/2023), Valkyrie yang juga dikenal dengan kode R5 bertugas dalam jarak jauh untuk menjaga fasilitas energi offshore tanpa awak milik Woodside Energy.
Robot setinggi 6 kaki ini memang diciptakan untuk misi luar angkasa, dengan tugas ekstraterestrial mencakup pemeriksaan dan pemeliharaan infrastruktur, serta merawat tanaman yang tumbuh di luar angkasa.
NASA berharap Valkyrie dapat melakukan tugas yang membosankan dan berulang sehingga manusia dapat melakukan pekerjaan tingkat tinggi.
"NASA berencana memanfaatkan pengalaman mengoperasikan Valkyrie di fasilitas Woodside untuk mempelajari dengan lebih baik cara merancang robot yang nantinya bekerja dalam kondisi kotor dan berbahaya, seperti yang ditemukan di bulan, tempat kerja jangka panjang dan habitat yang akan didirikan sebagai bagian dari misi Artemis di masa depan," demikian dijelaskan dalam situs resmi NASA.
Valkyrie beroperasi pada sepasang prosesor Intel Core i7 dan baterai 1.8kWh. Robot yang telah dikembangkan selama satu dekade ini dapat beroperasi sendiri selama sekitar satu jam.
Sensor perseptual utamanya adalah modifikasi dari Carnegie Robotics Multisense SL, yang memungkinkan pembentukan awan titik cahaya struktur IR meskipun tubuh dan kepalanya dilengkapi dengan kamera bahaya.
Dengan sejumlah aktuator putar elastis, robot ini dapat bergerak dengan halus. Kepala dan tangan Valkyrie yang disederhanakan sehingga hanya terdiri dari tiga jari dan ibu jari dapat melakukan tiga derajat gerakan.
Sang perancang juga telah memberinya sentuhan antropomorfik, dengan harapan selama misi panjang yang sepi itu Valkyrie dapat terasa lebih seperti rekan kerja ketimbang rangkaian logam.
Sebelum Valkyrie, R2, sang pendahulu yang tak memiliki kaki, telah dikerahkan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk tugas-tugas kasar, seperti membersihkan rel dan menyapu.
Selain Valkyrie dan saudaranya R2, sejumlah robot humanoid telah diluncurkan ke ISS. Salah satunya adalah Skybot F-850, robot buatan Rusia yang diperlengkapi senjata, telah meluncur bersama roket Soyuz MS-14 pada 2019 lalu.