Bisnis.com, JAKARTA - CEO Twitter, Linda Yaccarino untuk pertama kalinya muncul ke publik setelah adanya kebijakan pembatasan cuitan yang diumumkan oleh Elon Musk.
Yaccarino menanggapi kritikan keras atas kebijakan jumlah cuitan yang dapat dibaca pengguna dalam sehari yang telap ditetapkan sejak 1 Juli 2023.
Untuk pertama kalinya, Linda muncul ke publik melalui cuitannya yang memberikan pembelaan atas penerapan kebijakan tersebut yang berimbas langsung kepada dirinya
"Ketika Anda memiliki misi seperti Twitter --Anda perlu melakukan langkah besar untuk terus memperkuat platfrom. Pekerjaan ini bermakna dan berkelanjutan. Inilah lebih banyak wawasan tentang pekerjaan kami untuk memastikan keaslian basis pengguna kami," ujar Linda dalam cuitannya yang dikutip pada Rabu (5/7/2023).
Sebelumnya, langkah pembatasan jumlah postingan yang dapat dibaca oleh pengguna Twitter oleh Elon Musk, dinilai dapat memberikan dampak negatif terhadap upaya Linda Yaccarino dalam menarik pengiklan menurut para profesional di bidang pemasaran.
Dilansir dari Reuters, Senin (3/7/2023), dalam pengumumannya pada hari Sabtu, Musk menyatakan bahwa Twitter akan membatasi jumlah tweet per hari yang dapat dibaca oleh akun-akun pengguna untuk mencegah penggalian data yang berlebihan dan manipulasi sistem.
Tangkapan layar yang diunggah oleh pengguna menunjukkan bahwa mereka tidak dapat melihat tweet apa pun setelah mencapai batas tersebut, termasuk tweet di halaman pengiklan korporat.
Para ahli industri periklanan menilai bahwa langkah ini menciptakan hambatan bagi Yaccarino, mantan kepala periklanan NBCUniversal yang baru-baru ini menjabat sebagai CEO Twitter.
Yaccarino telah berusaha memperbaiki hubungan dengan pengiklan yang sebelumnya menarik diri dari platform ini setelah akuisisi oleh Musk tahun lalu.
Direktur Riset Forrester, Mike Proulx menggambarkan pembatasan ini sebagai "sangat buruk" bagi pengguna dan pengiklan yang sudah terguncang oleh "kekacauan" yang dibawa oleh Musk ke platform ini.
Dia juga menyatakan bahwa defisit kepercayaan pengiklan yang harus diatasi oleh Linda Yaccarino semakin besar dan tidak dapat dipulihkan hanya berdasarkan kredibilitasnya di industri.
Selain itu, Lou Paskalis, pendiri konsultan periklanan AJL Advisory dan mantan bos pemasaran di Bank of America, menyebut Yaccarino sebagai "harapan terbaik terakhir" bagi Musk untuk menyelamatkan pendapatan iklan dan nilai perusahaan.
Dia juga mengkritik langkah Musk ini sebagai sinyal bahwa Musk tidak mampu memperbaiki situasi perusahaannya sendiri.