Bisnis.com, JAKARTA - Bagian atas dari tanah rentan mengalami erosi akibat kekuatan air dan angin. Kejadian alam ini sangat alami, namun dapat diperparah oleh adanya aktivitas manusia dan curah hujan yang tinggi. Hal ini tentu bisa menimbulkan masalah lingkungan, salah satunya banjir.
Untuk lebih memahaminya, mari simak pembahasan lengkap mengenai jenis erosi, penyebab, proses terjadinya erosi dan dampak dari erosi.
Apa Itu Erosi?
Menurut KBBI, erosi adalah pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan terangkatnya benda, seperti air mengalir, es, angin, dan gelombang atau arus. Istilah dari erosi tanah digunakan untuk erosi yang dialami oleh tanah. Pengertian erosi tanah adalah proses berpindah dan bergeraknya tanah dari permukaan bumi akibat angin ataupun aliran air.
Proses terjadinya erosi yang mengakibatkan berpindah dan bergeraknya tanah melibatkan tiga tahapan, yakni pelepasan, pengangkutan, dan pengendapan. Tiga tahapan tersebut dijelaskan dalam Modul Mitigasi Bencana: Erosi dan Tanah Longsor.
Proses terjadinya erosi diawali dengan pemecahan dan pelepasan struktur tanah menjadi butiran kecil atau partikel tanah akibat adanya tetesan air. Selanjutnya, hasil pelepasan tersebut mengalami pengangkutan ke tempat yang lebih rendah. Pada akhirnya, partikel tanah berakhir di dasar sungai sehingga terbentuklah endapan atau disebut juga sebagai sedimentasi.
Jenis-Jenis Erosi
Terdapat 4 jenis erosi yang dibedakan berdasarkan penyebabnya. Berikut ini penjelasannya.
-
Erosi permukaan air
Jenis erosi yang pertama adalah erosi permukaan air atau ablasi. Kejadian ablasi berasal dari aliran air yang membawa partikel tanah dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah untuk menciptakan endapan di dalam sungai. Ketika arus sungai sedang deras, maka banyak tanah yang akan mengalami erosi.
-
Erosi air laut
Contoh erosi yang terjadi di sekitar pantai termasuk ke dalam jenis erosi ini. Ombak air laut yang membentur pinggiran pantai menyebabkan terkikisnya pinggiran pantai beserta batuan di sekitarnya. Erosi akibat air laut disebut juga dengan istilah abrasi.
-
Erosi es
Berbeda dengan jenis erosi yang sebelumnya, erosi eksarasi ini terbentuk akibat kekuatan es. Es padat yang akhirnya mencair menimbulkan dorongan besar yang dapat menyebabkan erosi pada benda-benda yang dilewatkannya. Contoh erosi ini hanya terjadi di daerah bersalju, salah satunya hasil yakni terbentuk Danau Moraine.
-
Erosi angin
Contoh erosi dari jenis ini yakni terbentuknya gumuk pasir Parangkusumo di Yogyakarta. Erosi ini terjadi akibat adanya tenaga angin yang menerbangkan pasir hingga terus menerus mengendap di suatu tempat.
Penyebab Erosi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa erosi dapat disebabkan oleh adanya aliran air sungai, air laut, es, hingga angin. Berikut ini beberapa hal lainnya yang dapat menyebabkan erosi.
-
Kondisi tanah
Tanah dengan butiran halus dan kadar bahan organik yang rendah sangat rentan mengalami erosi. Hal ini dikarenakan teksturnya yang mudah terbawa aliran air dan tidak mampu menyerap air.
-
Topografi
Tanah di lereng yang curah rentan terhadap erosi dikarenakan air dapat mengalir dengan deras dalam jumlah banyak. Aliran tersebut akan mengikis dan mengangkut tanah ke daerah yang rendah.
-
Vegetasi
Vegetasi dapat membantu menyerap air hujan dan mengurangi air di permukaan tanah. Tidak hanya itu, vegetasi juga dapat menghalangi air hujan agar tidak langsung menimpa tanah. Apabila vegetasi di daerah aliran sungai sedikit, maka daerah tersebut akan lebih rentan terkena erosi tanah.
-
Iklim
Iklim berkaitan dengan intensitas hujan. Hujan dengan intensitas tinggi akan menyebabkan erosi tanah, sedangkan hujan berintensitas rendah masih cukup aman dari bahaya erosi.
-
Faktor manusia
Aktivitas manusia berperan dalam mempercepat laju erosi. Kegiatan yang mempercepat terjadinya erosi adalah eksploitasi hujan dan pertambangan karena dapat mengurangi vegetasi dan mengubah kontur tanah.
Dampak Erosi
Erosi tanah adalah pengikisan tanah yang dapat menimbulkan masalah besar bagi lingkungan. Tidak sampai disana, permasalahan tersebut juga sampai pada kepentingan manusia.
Erosi tanah akan mengurangi kesuburan tanah yang berdampak pada penurunan hasil panen. Hal ini tentu merugikan masyarakat. Selain itu, tahapan terakhir dari proses terjadinya erosi yakni penumpukan endapan atau sedimentasi juga dapat menyumbat aliran air kali dan sungai sehingga mengakibatkan banjir.
Cara Mencegah Erosi
Untuk mengurangi dan mencegah dampak negatif dari erosi, ada beberapa hal yang bisa diterapkan. Berikut ini beberapa caranya.
- Melakukan konservasi tanah.
- Membuat terasering.
- Melakukan reboisasi.
- Menerapkan contour farming.
Demikian penjelasan lengkap mengenai erosi, mulai dari pengertian hingga cara mencegahnya. Cara-cara pencegahannya yang dapat diterapkan bertujuan untuk mencapai kestabilan lingkungan atau setidaknya mengurangi dampak negatifnya bagi lingkungan.