Bisnis.com, JAKARTA - Abrasi merupakan kejadian alam yang memberikan dampak bagi lingkungan maupun makhluk hidup. Ada banyak faktor yang menyebabkan fenomena ini terjadi.
Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai pengertian abrasi, penyebab, proses terjadinya abrasi, cara menanggulangi abrasi, serta perbedaan erosi dan abrasi. Yuk, simak artikel dibawah ini.
Apa Itu Abrasi?
Abrasi adalah fenomena alam yang melibatkan erosi atau pengikisan material permukaan, terutama di daerah pesisir. Abrasi dikenal juga sebagai erosi pantai.
Bencana alam ini dapat menjadi ancaman serius bagi lingkungan pesisir, termasuk pantai, tebing, dan tanah yang terdekat. Abrasi terjadi akibat interaksi antara air laut, angin, dan gelombang yang terus-menerus menghantam pantai atau tebing.
Penyebab Abrasi
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan abrasi, kini kita akan mempelajari hal yang menyebabkan abrasi. Secara umum, abrasi disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor alam dan faktor perilaku manusia. Faktor-faktor ini berperan penting dalam memicu dan memperburuk fenomena abrasi yang merusak.
1. Arus Air Laut
Salah satu penyebab utama abrasi yaitu arus air laut. Gelombang atau ombak yang terus-menerus menghantam pantai menyebabkan pengikisan dan perubahan garis pantai. Kecepatan dan kekuatan arus air laut dapat menghancurkan batuan sedimen di pantai secara cepat. Selain itu, material pantai seperti pasir juga dapat terbawa oleh gelombang laut, menyebabkan pengikisan pantai yang berkelanjutan.
2. Pasang Surut Air Laut
Abrasi juga dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Fenomena pasang surut adalah perubahan reguler permukaan air laut yang terjadi akibat gaya gravitasi Bumi dan Bulan. Pasang surut menyebabkan perubahan harian pada garis pantai karena material pantai terbawa ke laut, yang pada gilirannya meningkatkan tingkat abrasi pantai.
3. Eksploitasi Sumber Daya Laut
Pemanfaatan sumber daya laut yang berlebihan dapat menyebabkan abrasi pantai. Gelombang laut tidak terhalang dan langsung menuju pantai, memperparah kerusakan pesisir. Eksploitasi sumber daya laut juga merusak ekosistem laut, seperti ikan dan terumbu karang, yang dapat mempengaruhi ketahanan pantai terhadap abrasi.
4. Pemanasan Global
Perilaku manusia yang berkontribusi pada pemanasan global juga dapat memperburuk abrasi. Aktivitas seperti penggunaan kendaraan bermotor, pembakaran hutan, dan industri menghasilkan emisi karbon dioksida yang memperkuat efek rumah kaca. Pemanasan global mengakibatkan kenaikan permukaan air laut akibat pencairan es di kutub, yang berdampak langsung pada wilayah pantai.
Baca Juga JELAJAH MIGAS RIAU: Antisipasi Abrasi, ITA Dukung Generasi Muda Merbau Kelola Konservasi Mangrove |
---|
Proses Terjadinya Abrasi
Proses dan mekanisme terjadinya abrasi adalah hasil dari interaksi alamiah antara angin dan gelombang laut yang berdampak pada pantai. Proses dan mekanisme contoh abrasi yaitu angin kencang pada permukaan laut menghasilkan gelombang laut yang menghantam pantai dengan kekuatan yang tinggi. Gelombang kuat dan ombak tinggi memiliki efek getaran pada tanah, menyebabkan batuan penahan pasir dan sedimen tanah lepas dari daratan.
Aktivitas penambangan pasir juga memiliki dampak signifikan terhadap abrasi pantai. Tidak hanya berdampak di lokasi penambangan, tetapi juga dapat mempengaruhi wilayah lain dengan menyebabkan kurangnya pasir yang mempercepat gelombang laut menerjang pantai. Selain itu, kerusakan pada hutan pantai dan vegetasi mangrove juga dapat mengurangi tingkat kepadatan tanah dan sedimen berpasir, membuat daratan pesisir lebih rentan terhadap erosi.
Cara Menanggulangi Abrasi
Ada beberapa cara mencegah abrasi yang dapat dilakukan:
1. Penanaman Hutan Bakau
Tanaman mangrove seperti pohon api-api putih memiliki peran penting sebagai batas antara wilayah laut dan pantai. Akar-akar mangrove yang kuat dapat menahan gelombang air laut, mengurangi dampak tsunami, angin laut, serta mencegah pengikisan tanah dan erosi pantai. Oleh karena itu, menjaga vegetasi pantai agar lestari dan melakukan penanaman kembali hutan bakau sangat penting dalam menanggulangi abrasi.
2. Pembuatan Pemecah Gelombang Air Laut
Pembangunan pemecah gelombang air laut bertujuan untuk meredam ombak yang datang, sehingga mengurangi potensi pengikisan. Pemecah gelombang, seperti dermaga dan breakwater, dapat memecah energi ombak dan melindungi bibir pantai dari dampak langsung gelombang laut. Namun, pembangunan pemecah gelombang yang efektif memerlukan investasi finansial yang besar.
3. Pelestarian Terumbu Karang
Terumbu karang memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem pesisir dan laut. Terumbu karang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi berbagai jenis ikan dan organisme laut lainnya. Keberadaan terumbu karang juga dapat mengurangi energi gelombang laut sebelum mencapai pantai, membantu mengurangi abrasi. Oleh karena itu, menjaga kelestarian terumbu karang melalui upaya konservasi dan pengurangan aktivitas yang merusak sangat penting dalam menanggulangi abrasi.
Perbedaan Erosi Dan Abrasi
Terdapat dua perbedaan antara erosi dan abrasi, yaitu dalam hal daerah yang terkena dampak dan penyebab terjadinya proses tersebut. Perbedaan pertama terletak pada daerah yang terkena dampaknya. Erosi umumnya mempengaruhi batuan dan tanah di berbagai wilayah, seperti pegunungan atau lembah sungai. Sementara itu, abrasi terjadi khususnya di wilayah pesisir pantai. Dampak abrasi menyebabkan garis pantai mengalami pengikisan.
Perbedaan kedua terletak pada penyebab terjadinya proses pengikisan. Erosi biasanya disebabkan oleh berbagai faktor seperti air, angin, dan es. Air mengalir melalui sungai dan menggerus tanah serta batuan yang dilaluinya. Angin dapat membawa partikel kecil yang menghantam dan mengikis permukaan tanah. Sedangkan es, terutama dalam konteks lingkungan yang sangat dingin, dapat menyebabkan kerusakan melalui proses pembekuan dan pelelehan yang berulang.
Sementara itu, abrasi terutama disebabkan oleh gelombang air laut yang menerjang pesisir pantai secara berulang. Gelombang tersebut memberikan tekanan dan gaya gesek pada garis pantai, mengakibatkan pengikisan secara bertahap. Hal ini dapat menyebabkan penipisan garis pantai, kehilangan pasir, dan perubahan bentuk daratan pesisir.
Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu abrasi hingga perbedaan antara abrasi dengan erosi yang perlu dipahami.