Bisnis.com, JAKARTA - Pertemuan bilateral antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri India Narendra Modi yang akan dilakukan pekan depan diharapkan menjadi pintu gerbang menuju kerja sama lebih lanjut di bidang luar angkasa antara kedua negara.
Dilansir dari NDTV, Minggu (18/6/2023) Mantan Administrator Kebijakan Luar Angkasa dan Kemitraan Badan Penerbangan dan Antariksa AS (The National Aeronautics and Space Administration/NASA) Mike Gold mengatakan kerja sama luar angkasa antara kedua negara sangat penting bagi pengembangan teknologi luar angkasa.
India akan menjadi negara keempat yang meluncurkan warganya ke luar angkasa dan berpeluang menjadi pemimpin global di bidang tersebut.
India saat ini menjalankan misi untuk memantau dan menyelidiki, mengeksplorasi perubahan iklim di bumi melalui program NASA-ISRO (The Indian Space Research Organisation/Organisasi Riset Luar Angkasa India) Synthetic Aperture Radar (NISAR).
Ini merupakan sebuah proyek bersama antara NASA dan ISRO untuk bersama-sama mengembangkan dan meluncurkan radar bukaan sintetis frekuensi ganda pada sebuah satelit observasi bumi.
"India akan pergi ke bulan dengan kendaraan penjelajah bulan, dan India akan pergi ke Matahari. Saya pikir ini adalah sinergi dan keseimbangan yang luar biasa antara misi ke Matahari dan misi ke Bulan yang dilakukan India,” katanya.
Dia mengatakan India telah menjadi salah satu kekuatan ruang angkasa terbesar sehingga hubungan dengan AS perlu ditingkatkan.
India dan AS bekerja sama dalam NISAR untuk mengumpulkan informasi data iklim yang penting tentang bumi. Ini adalah contoh bagaimana India dan AS bersama-sama dapat benar-benar menyelamatkan dunia dengan informasi yang dapat disatukan oleh kedua kekuatan luar angkasa ini.
"Dalam penerbangan luar angkasa manusia. Saya berharap bahwa NASA dapat bekerja sama dan berkoordinasi dengan ISRO sebanyak mungkin untuk mendukung tujuan penerbangan luar angkasa manusia India di AS secara umum," kata Gold.
Gold juga berharap adanya kerja sama antara NASA dan ISRO yang memungkinkan astronot dari India melakukan penelitian dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS). Melalui kerja sama tersebut diharapkan akan lahir stasiun luar angkasa baru pada masa depan yang melengkapi kehadiran ISS.
"Ketika kita melihat di mana hubungan India dan AS akan berkembang, hal ini dapat dimulai dengan kemitraan dengan NASA dan apa yang terjadi dengan ISS, tetapi secara paralel dengan itu, kita harus melakukan diskusi sekarang antara entitas-entitas sektor swasta dan ISRO,” tuturnya
Upaya tersebut perlu didorong oleh perbaikan birokrasi di Negeri Bollywood Ada beberapa tantangan terkait dengan birokrasi untuk menjalankan kemitraan dengan entitas India, khususnya swasta.
"Satu-satunya hal yang menghambat India adalah India. Bagi India untuk kemudian membuka kewirausahaan, peluang untuk kemitraan global dalam ruang komersial yang saya pikir akan menjadi transformatif,” tegasnya.
Sejauh ini, perusahaan asal AS, Redwire Space, sedang berdiskusi dengan sebuah perusahaan India untuk menjajaki kemitraan manufaktur di India.