Bisnis.com, JAKARTA - Orang terkaya di dunia Elon Musk mengumumkan bahwa perusahaan rintisan (startup) chip otak, Neuralink, berencana memulai uji coba pertamanya pada manusia tahun ini.
Pernyataan ini disampaikannya pada acara VivaTech di Paris oleh Elon Musk. Dilansir dari Reuters, Sabtu (17/6/2023),Neuralink memiliki rencana untuk menanamkan chip pada pasien lumpuh.
Meskipun Musk tidak memberikan rincian jumlah pasien yang akan diimplan dan berapa lama uji coba tersebut akan berlangsung, dia menyatakan bahwa "tampaknya kasus pertama akan dilakukan akhir tahun ini."
Musk, yang juga menjabat sebagai CEO produsen mobil listrik Tesla, dan perusahaan peluncur roket SpaceX, menyampaikan harapannya untuk menghadirkan terobosan dalam teknologi Neuralink.
Bulan lalu, Neuralink mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk melakukan uji klinis pada manusia. Ini merupakan tonggak penting bagi perusahaan tersebut, yang saat itu sedang menghadapi penyelidikan terkait percobaan pada hewan. Meskipun FDA mengakui izin tersebut, mereka menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Para ahli sebelumnya telah menyampaikan bahwa jika Neuralink dapat membuktikan keamanan perangkatnya pada manusia, perusahaan tersebut masih membutuhkan waktu beberapa tahun, bahkan mungkin lebih dari satu dekade, untuk mendapatkan izin penggunaan komersial. Neuralink juga harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan teknologi saraf lainnya yang telah menanamkan perangkat mereka pada manusia.
Musk sebelumnya pernah melewatkan jadwal pernyataan publiknya tentang Neuralink. Sejak tahun 2019, dia telah beberapa kali memperkirakan bahwa perusahaan ini akan segera memulai uji coba pada manusia. Pada awal tahun 2022, Neuralink mengajukan permohonan izin kepada FDA yang ditolak dengan alasan keamanan.
Neuralink juga menghadapi pengawasan federal terkait laporan eksperimen pada hewan. Pada tahun lalu, laporan Reuters mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut terburu-buru dan gagal dalam melakukan operasi pada hewan, yang mengakibatkan lebih banyak kematian hewan dari yang seharusnya. Sebagai hasilnya, beberapa lembaga seperti anggota parlemen AS dan Departemen Transportasi tengah menyelidiki kasus tersebut.
Meskipun demikian, valuasi Neuralink mengalami lonjakan dalam beberapa bulan terakhir. Dengan valuasi sekitar US$5 miliar berdasarkan perdagangan saham yang dieksekusi secara pribadi, perusahaan ini menunjukkan perkembangan yang pesat.
Karyawan Neuralink yang duduk di dewan hewan perusahaan juga mendapatkan keuntungan dari peningkatan nilai perusahaan. Saham Neuralink yang mereka miliki telah meningkat sekitar 150 persen hanya dalam waktu dua tahun.
Dengan rencana Neuralink untuk memulai uji coba pada manusia tahun ini, para pengamat dan industri teknologi sedang mengawasi perkembangan perusahaan ini dengan antusias.
Harapannya adalah bahwa teknologi Neuralink dapat membawa inovasi dan kemajuan dalam bidang neuroteknologi serta membuka pintu menuju masa depan yang revolusioner dalam hubungan antara manusia dan teknologi.