Bisnis.com, JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial yang paling populer di dunia. Sebagai CEO TikTok, Shou Chew telah mengakui potensi besar Indonesia dan Asia Tenggara secara keseluruhan sebagai pasar yang kritis dan berpotensi tinggi untuk pertumbuhan perusahaan.
Menariknya, Shou Chew menyatakan bahwa TikTok memandang Indonesia bukan hanya sebagai tujuan bisnis, tetapi juga sebagai rumah yang penting bagi perusahaan.
"Asia Tenggara adalah rumah saya. Saya dibesarkan di Singapura. Saya pertama kali datang ke Indonesia saat berusia enam tahun," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (15/6/2023).
Shou Chew juga menekankan bahwa peluang pertumbuhan di Indonesia sangat besar dan TikTok berencana untuk berinvestasi lebih banyak dalam negeri ini serta di seluruh kawasan Asia Tenggara.
Menurutnya, Asia Tenggara adalah rumahnya sendiri, dengan pengalaman masa kecilnya di Singapura dan kunjungannya pertama kali ke Indonesia saat berusia enam tahun. Dia mengibaratkan wilayah ini sebagai lingkungan rumah bagi TikTok, bukan hanya sebagai tujuan wisata.
Shou juga mengungkapkan komitmen TikTok untuk menginvestasikan miliaran dolar dalam tiga hingga lima tahun ke depan di Indonesia dan Asia Tenggara. Platform ini pun baru melakukan investasi senilai jutaan dolar untuk membantu lebih dari 120.000 UMKM mentransmisikan bisnis secara daring dan berpartisipasi dalam ekonomi digital.
TikTok menjelaskan bahwa investasi sebesar US$12,2 juta ini terdiri dari hibah uang tunai, pelatihan keterampilan digital, dan kredit periklanan untuk UMKM, termasuk bisnis mikro, di daerah pedesaan dan pinggiran kota.
Investasi TikTok ini didorong oleh dampak yang platform ini berikan bagi bisnis dan kreator, seperti yang terungkap dalam laporan The TikTok Effect: Accelerating Southeast Asia's Businesses, Education and Community Report.